Ahmad Padhil Calon Lulusan Perdana Prodi Doktor Rekayasa Industri UII

Ahmad Fadhil diapit Tim Penguji seusai ujian tertutup. Dari kiri ke kanan : Dr Ir Agus Mansur, ST, M Eng Sc, IPU; Dr Drs Imam Djati Widodo, M Eng Sc; Prof Dr Ir Elisa Kusrini, MT, CPIM, CSCP, SCOR-P; Prof Dr Ir Hari Purnomo, MT, IPU, ASEAN Eng; Dr (cand) Ir Ahmad Padhil, ST, MT, IPM, ASEAN Eng; Prof Ir A Harits Nu'man, MT, PhD, IPU; Ir Hartomo, MSc, PhD IPU, ASEAN Eng; dr Sani Rachman Soleman, MSc, Dr PH; Ir Winda Nur Cahyo, ST, MT, PhD, IPM, ASEAN Eng; dan Dr Taufiq Immawan, ST, MM. (foto : istimewa)
Ahmad Fadhil diapit Tim Penguji seusai ujian tertutup. Dari kiri ke kanan : Dr Ir Agus Mansur, ST, M Eng Sc, IPU; Dr Drs Imam Djati Widodo, M Eng Sc; Prof Dr Ir Elisa Kusrini, MT, CPIM, CSCP, SCOR-P; Prof Dr Ir Hari Purnomo, MT, IPU, ASEAN Eng; Dr (cand) Ir Ahmad Padhil, ST, MT, IPM, ASEAN Eng; Prof Ir A Harits Nu'man, MT, PhD, IPU; Ir Hartomo, MSc, PhD IPU, ASEAN Eng; dr Sani Rachman Soleman, MSc, Dr PH; Ir Winda Nur Cahyo, ST, MT, PhD, IPM, ASEAN Eng; dan Dr Taufiq Immawan, ST, MM. (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Ir Ahmad Padhil, ST, MT, IPM, ASEAN Eng calon lulusan perdana pada Program Studi Doktor Rekayasa Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII) Yogyakarta. Ahmad Padhil berhasil mempertahankan desertasinya pada ujian tertutup di Kampus FTI UII, Rabu (30/4/2025).

Dalam ujian tertutup, Ahmad Padhil memaparkan desertasinya berjudul ‘Pengembangan Model Strategi Pencegahan dan Perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia.’ Desertasi dipaparkan di depan tujuh tim penguji dan Ahmad Padhil dinyatakan lulus.

Bacaan Lainnya

“Ahmad Padhil menjadi salah satu calon lulusan pertama dan tercepat DRI UII, yaitu hanya dalam waktu 2,5 tahun. Program ini juga mencatatkan dirinya sebagai doktor pertama dengan pengalaman kolaborasi global yang kuat serta berbagai karya akademik,” kata Prof Dr Ir Elisa Kusrini, MT CPIM, CSCP, SCOR_P, Ketua Program Studi Rekayasa Industri, Program Doktor FTI UII, Selasa (6/5/2025).

Elisa Kusrini menambahkan keberhasilan Ahmad Padhil ini diharapkan dapat semakin memperkuat kontribusi DRI UII dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan dukungan terhadap dunia industri, khususnya UMKM. “Selamat kepada Ahmad Padhil atas pencapaiannya yang membanggakan, Bangga akan prestasimu,” kata Elisa.

Sementara Prof Ir A Harits Nu’man, MT, PhD, IPU. Penguji Eksternal yang juga Wakil Rektor I Universitas Islam Bandung (UNISBA) Bandung mengatakan perjuangan Ahmad Padhil patut menjadi contoh. Dia seorang dosen yang ingin maju berangkat dari Makassar menggunakan kapal laut tanpa beasiswa dari kampusnya hingga berlabuh di UII.

Harits Nu’man menambahkan Ahmad Fadhil menjual aset dan kini menjadi Doktor beneran. Jarak Makassar – Yogyakarta dan keterbatasan biaya nampaknya bukan sebuah kendala. Bahkan sebelum sidang, Ahmad Fadhil sudah doktor dan rektor (mondok dan “kerek/tidur pulas” di ruang Mukim yang difasilitasi oleh DRI UII),

“Tekad yang kuat mengalahkan semuanya… dengan disertasi yang disusun secara sistematis, metodologi yang tepat dan hasil tentunya bermanfaat bagi dunia pendidikan dan masyarakat. Proud of You, Daeng Ahmad Fadhil, gelar Dr pertama di Angkatan I hanya tinggal menunggu waktu, kinerjamu sudah nyata dan berkualitas,” kata Harits Nu’man.

Sementara Ahmad Fadhil mengatakan penelitian ini didasari adanya kesenjangan penegangan keselamatan kerja pada sektor formal dan informal. Sedang sektor informal di dominasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Menurut Ahmad Fadhil, kebaruan penelitian penelitian ini adanya model adaptif terhadap penanganan K3 di UMKM yang sangat heterogen karena berbasis Management Task dengan mengkombinasikan pendekatan Makroergonomi dan Human Factor Analysis and Classification (HFACS). Makroergonomi melihat sebagai kebutuhan organisasi dan HFACS sebagai Management Task untuk menghasilkan prevention dan protection terhadap pekerja di UMKM

“Kontribusi unik dari model ini dapat diadaptasi oleh sektor informal, khususnya UMKM untuk melakukan perlindungan terhadap tenaga kerja dengan memberdayakan komponen organisasi sendiri,” kata Ahmad Fadhil. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *