UP 45 Kenalkan Industri Migas Melalui Energy Talk

Salah seorang pembicara pada Energy Talk and Exhibition, di Kampus UP 45 Yogyakarta, Kamis-Jumat (26-27/4/2018). (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Universitas Proklamasi (UP) 45 Yogyakarta
menyelenggarakan Energy Talk and Exhibition, Kamis-Jumat (26-27/4/2018). Kegiatan hari pertama menghadirkan praktisi Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Minyak dan Gas Bumi Indoensia (IAFMI). Mereka adalah Rudianto Rimbono, Ketua Umum IAFMI dan Taufik Adityawarman, Vice President Surface Facilities PT Pertamina EP.

Kegiatan yang mengusungkan tema “Pengenalan Industri dan Karir di Hulu Migas Bersama Praktisi IAFMI” diikuti sejumlah perwakilan guru dan siswa Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Peserta diharapkan bisa lebih mengenal tentang industri miyak dan gas bumi.

Bacaan Lainnya

Rektor UP45 Ir. Bambang Irjanto, MBA menyambut hangat para narasumber dan peserta. Para peserta hari pertama merupakan guru dan siswa dari berbagai sekolah di DIY yang tergabung dalam Duta Energi DIY. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatangan memorandum of understanding (MoU) antara UP45 dan IAFMI.

Energy Talk and Exhibition hari kedua menghadirkan dua praktisi IAFMI yaitu Sandry Pasambuna (Oil and Gas Facility Development Pertamina) dan Edim Toto Sinulingga (Project Leader PT PHE ONJW). Kedua praktisi IAFMI ini membahas pula pengenalan industri dan karir di dunia migas, para peserta hari kedua merupakan sebagian besar siswa SMA dan mahasiswa-mahasiswi dari dalam dan luar UP45.

Pemaparan materi oleh narasumber membuat para peserta tertarik untuk bertanya seputar karir di dunia migas. Di antaranya, pertanyaan tentang selain jurusan IPA atau jurusan perminyakan apakah bisa masuk atau bekerja di industri migas?

Selain itu, pertanyaan lain tentang apa saja kiat-kiat yang dilakukan agar bisa bekerja di industri migas? Juga tentang pipa bocor di Balikpapan?

Sandry menyampaikan tidak masalah dari jurusan mana saja bisa berkontribusi dalam industri migas. “Dalam dunia migas peranan orang sosial sangatlah penting, jadi jangan berpikir bahwa yang bekerja di dunia migas hanya orang perminyakan atau yang dari jurusan IPA saja,” kata Sandry.

Sedang Edim menambahkan semua jurusan jika bergabung akan menjadi avengers untuk mengembangkan industri migas di Indonesia. Selain itu, Edim memaparkan beberapa kiat-kiat yang dibutuhkan untuk bisa masuk dan bekerja di industri migas. Di antaranya, pengalaman organisasi, kemampuan bahasa asing, nilai atau IPK yang tinggi sesuai standar yang telah ditetapkan.

Setelah mengikuti kegiatan Energy Talk di Kampus UP45, para peserta mengikuti exhibition di Hotel Tentrem Yogyakarta. Pameran ini diharapkan bisa memberi gambaran nyata bagi siswa dan guru tentang industri minyak dan gas bumi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *