UII Kerjasama dengan UTM di Bidang Penelitian

Amr Awadallah, CTO sekaligus Co-Founder Perusahaan Cloudera saat menjadai pembicara pada DSW di Kampus UII Yogyakarta, Sabtu (3/12/2016). (foto : istimewa)
Amr Awadallah, CTO sekaligus Co-Founder Perusahaan Cloudera saat menjadai pembicara pada DSW di Kampus UII Yogyakarta, Sabtu (3/12/2016). (foto : istimewa)
Amr Awadallah, CTO sekaligus Co-Founder Perusahaan Cloudera saat menjadai pembicara pada DSW di Kampus UII Yogyakarta, Sabtu (3/12/2016). (foto : istimewa)

YOGYAKARTA — Universitas Islam Indonesia (UII) yang diwakili Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) melakukan kerjasama dengan Universiti Teknologi Malaysia (UTM). Penandatanganan naskah kerjasama dilakukan Dekan FMIPA, Allwar PhD dan Prof Dr Abdul Rahim Hj Mohd Yusoff, Senior Director Ibnu Sina Institute of Scientific in Research UTM di Kampus UII Terpadu, Senin (5/12/2016).

Dijelaskan Tuti Purwaningsih, Humas FMIPA UII, kerjasama ini meliputi kolaborasi di bidang penelitian dan publikasi. Selain itu, menyediakan fasilitas laboratorium dan literatur untuk mendukung penelitian. Serta kerjasama penelitian dan pengembangan untuk international research funding.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut Tuti menjelaskan penandatanganan kerjasama ini bersamaan dengan digelar Data Science Weekend (DSW). Sebuah acara yang menghadirkan lebih dari 30 data dan tech leaders dalam rangkaian conference, training, international paper presentation, exhibition dan showcase.

DSW digelar Program Studi (Prodi) Statistika FMIPA UII berkolaborasi dengan Data Science Indonesia (DSI). “Data Science Weekend mengusung tema “The Art of Growing.” Acara ini dimaksudkan untuk menanamkan urgensi ilmu data serta menumbuhkan pemahaman akan pentingnya proses kreatif dalam menerapkan ilmu data kepada para peserta yang terdiri para profesional di industri dan bisnis serta para akademisi,” kata Tuti kepada jogpaper.net di Kampus UII Terpadu, Jumat (9/12/2016).

Saat ini, kata Tuti, semakin berkembangnya ilmu data telah mendorong munculnya big data. Istilah itu mengacu pada semakin besar dan kompleksnya data yang ada sehingga tidak mungkin lagi diolah dengan metode konvensional.

Hampir semua kalangan khususnya pemerintah, birokrat, dan industri sangat membutuhkan peran big data. Big data dapat diperoleh dari berbagai sumber termasuk di antaranya traffic media sosial dari pengguna internet.

Big data dapat menjadi sumber informasi dan referensi penting dalam setiap pengambilan kebijakan sosial, ekonomi, politik maupun bisnis. Namun untuk mengambil manfaat besar big data tersebut diperlukan teknologi, sistem informasi, dan sumber daya manusia yang mumpuni. “Sayangnya belum semua kalangan menyadari pentingnya hal itu sehingga data yang ada cenderung dibiarkan apa adanya. Budaya melek data belum berkembang dengan baik,” katanya.

Acara ini menghadirkan narasumber internasional di antaranya, CTO sekaligus Co-Founder Perusahaan Cloudera, Amr Awadallah; Head of Analytics Google SEA, Leroy Pinto; Google Software Engineer, Tyler Akidau, Director of UTM Big Data Center, Prof Dr Siti Mariyam Shamsuddin. “Acara ini juga melakukan uji coba penerapan data science secara langsung oleh para peserta,” kata Tuti yang juga Ketua Panitia International Conference On Data Science (ICDS) 2016.
Penulis : Heri Purwata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *