UGM dan Kyushu University Kerja Sama Bidang Kesehatan

Kyushu University
Delegasi Kyushu University saat berkunjung ke Kampus UGM Yogyakarta. (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Universitas Gadjah Mada dan Kyushu University Jepang bekerjasama di bidang kesehatan, pertukaran mahasiswa dan publikasi hasil penelitian. Kedua universitas akan bertukar mahasiswa untuk melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di Indonesia dan Jepang.

Hal tersebut terungkap dalam kunjungan perwakilan Kyushu University ke Kampus UGM Yogyakarta, Senin (18/3/2024). Tim Kyushu University diwakili Fumihiko Yokota PhD, MPH, dan Prof Koji Todaka, peneliti dari Kyushu University Institute for Asian and Oceanian Studies (Q-AOS).

Bacaan Lainnya

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM Prof Dr Wening Udasmoro mengatakan kerja sama dengan Kyushu University sudah lama dilakukan. Tetapi dalam kunjungan kali ini dibahas soal kerja sama riset pengembangan obat, publikasi riset hingga program pertukaran mahasiswa.

“Dalam pertemuan kali ini, kita sepakart akan meningkatkan kerja sama di bidang kesehatan terkait penyakit infeksi termasuk usaha pengembangan vaksin serta mereka akan mengirim mahasiswa untuk ikut KKN. Tidak hanya mahasiswa kita saja yang ke sana,” kata Wening.

Soal publikasi riset bersama, kata Wening, Kyushu University menyampaikan jumlah publikasi riset yang telah dihasilkan dengan kerja sama dengan kampus lain. “Ada 241 publikasi, terbanyak katanya untuk kampus yang di Indonesia,” kata Wening.

Selain publikasi, kata Wening, keduanya sepakat agar hasil kerja sama riset di bidang kesehatan bisa memberikan dampak langsung ke masyarakat luar maupun ke industri. “Kita ingin ada kebermanfaatan bagi masyarakat dari kegiatan translation research. Kerja sama ini juga memperkuat target SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) bidang kesehatan, pendidikan berkulitas dan kemitraan,” katanya.

Fumihiko Yokota PhD, MPH, mengatakan kerja sama di bidang pendidikan dan riset dengan UGM sudah berlangsung lama. Ia menerangkan kampus Kyushu berada di Kota Fukuoka dengan penduduk 1,5 juta jiwa. Sebagai universitas nasional, saat ini Universitas Kyushu berada di peringkat tujuh di Jepang dan 135 di dunia versi QS World University Ranking. Memiliki jumlah mahasiswa sebanyak 18.560 orang dan 2.097 di antaranya, mahasiswa internasional.

Soal kerja sama dengan UGM, kata Fumihiko Yokota, menegaskan kampus UGM merupakan salah satu dari 14 mitra perguruan tinggi di Indonesia yang sudah menjalin kerja sama dengan Kyushu University. Namun melalui kerja sama dengan UGM telah berhasil melahirkan 241 publikasi riset bersama selama kurun waktu 2017-2021. “Jumlah Publikasi ini paling banyak di banding dengan perguruan tinggi yang lain yang ada di Indonesia,” kata Fumihiko Yokota.

Sementara Prof Koji Todaka mengatakan Kyushu merupakan salah satu kampus terbaik di Jepang dalam riset pengembangan obat dan alat kesehatan. Menurutnya, untuk menghasilkan jenis obat baru dan alat kesehatan bagi perguruan tinggi memang tidaklah gampang, namun harus dimulai lewat unit pengembangan bisnis.

Penemuan obat dan alat kesehatan dimulai dari riset yang dilakukan kalangan peneliti dan akademisi hingga ke pendirian start up. Selanjutnya dihilirkan ke industri farmasi. “Tahapannya tetap dimulai dari penelitian dasar, pengembangan formula, studi non klinis, uji klinis, pengujian dan pengajuan izin edar hingga ke tingkat pemasaran,” kata Koji Todaka. (*)