YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengukuhkan empat Guru Besar pada Sidang Terbuka Senat UAD di Amphitarium lantai 9, Kampus 4 UAD Yogyakarta, Sabtu (16/8/2025). Mereka adalah Prof Dr Drs Waharjani, MAg; Prof Ir Maryudi, ST, MT, PhD; Prof Dr Siti Mahsanah Budijati, STP, MT; dan Prof Dr Anom Wahyu Asmorojati, SH, MH.
Prosesi pengukuhan Guru Besar diawali dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Republik Indonesia oleh Dr Farid Setiawan, SPd, MPdI, Kepala Bidang Seleksi dan Pengembangan Karier Biro Sumber Daya Manusia UAD. Selanjutnya, masing-masing Guru Besar kemudian menyampaikan pidato pengukuhan yang diawali dengan penayangan video profilnya.
Prof Waharjani menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Agama menyampaikan pidato pengukuhan berjudul ‘Pintu Masuk Psikologi Profetik.’ Prof Maryudi, Guru Besar Bidang Teknologi Polimer menyampaikan pidato pengukuhan berjudul ‘Pengembangan Polimer untuk Pengolahan Air limbah dalam Mendukung Pengelolaan Lingkungan yang Keberlanjutan.’
Prof Siti Mahsanah Budijati, Guru Besar Bidang Green Supply Chain and Logistics Management menyampaikan pidato pengukuhan berjudul ‘Model Integratif Pengelolaan Produk Akhir Masa Pakai (End-of-Life) dalam Kerangka Ekonomi Sirkular: Analisis Pendorong, Hambatan, dan Strategi Reverse Logistics.’ Sedang Prof Anom Wahyu Asmorojati, Guru Besar Ranting Ilmu/Kepakaran Hukum Pemerintahan Daerah menyampaikan pidato pengukuhan berjudul ‘Implikasi Putusan Mahkamah Konstitusi No. 135/PUU-XXII/2024 Tentang Pemisahan Pemilu Serentak Nasional dan Lokal Terhadap Demokrasi Lokal dan Otonomi Daerah.’
Pengukuhan empat Guru Besar dihadiri Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Prof Setyabudi Indartono, MM, PhD. Selain itu, juga Anggota Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof Dr Widodo Muktiyo, SE, MCom.
Ketua Senat UAD, Prof Dr Ir Dwi Sulisworo, MT mengharapkan agar capaian Jabatan Profesor tersebut membawa manfaat nyata bagi masyarakat. Dwi Sulisworo menegaskan bahwa Rektor UAD telah menggulirkan semangat pengembangan universitas sebagai community service university. “Pengukuhan ini bukanlah akhir, tetapi titik awal untuk kiprah yang lebih kontributif,” kata Dwi Sulisworo.
Sementara Rektor UAD, Prof Dr Muchlas, MT menyampaikan selamat atas capaian jabatan tertinggi empat profesor tersebut. Saat ini UAD telah memiliki 57 Guru Besar, 139 Lektor Kepala, 392 Lektor, 133 Asisten Ahli, dan 55 Tenaga Pengajar. UAD, lanjutnya, berkomitmen mendukung program LLDikti Wilayah V, yakni nolisasi Asisten Ahli, dengan target dua tahun ke depan seluruh Asisten Ahli dan Tenaga Pengajar dapat mencapai jabatan Lektor.
Guru Besar, kata Rektor UAD, hendaknya senantiasa menjaga marwah keilmuan dan akademik. Rektor UAD juga mendorong para Guru Besar untuk menghasilkan karya-karya spektakuler dengan semangat hilirisasi. “Kita juga perlu merancang unifikasi keilmuan yang sudah digulirkan dua tahun terakhir. Dengan integrasi keilmuan yang solid, UAD akan semakin mampu berperan sebagai universitas yang memberi solusi nyata bagi masyarakat,” kata Muchlas. (*)