Rafie Pratama Telah Membalas Korespondesi Via Email, Ini Isinya

Rafie Pratama
Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP). (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Prof Fathul Wahid, ST, MSc, PhD mengatakan upaya melacak keberadaan Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP), dosen Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII yang hilang kontak telah berhasil. Rafie Pratama telah membalas korespondensi via email yang dikirimkan UII.

Dijelaskan Fathul Wahid, UII telah mencermati alasan kondisi kesehatan AMRP yang menjadi penyebab pengalihan rute penerbangan ke Amerika Serikat. Penjelasan alasan kesehatan tersebut disampaikan AMRP balasan email.

Bacaan Lainnya

“Selain menjelaskan alasan kesehatan, pesan yang diterima UII dari AMRP juga termasuk permohonan maaf yang sebesar-besarnya dari AMRP kepada Rektor dan seluruh sivitas akademika UII atas kegaduhan yang muncul di publik terkait permasalahan ini,” kata Fathul.

UII, kata Fathul, mendoakan semoga AMRP lekas mendapatkan kembali kesehatan yang prima. Apabila diperlukan, UII akan memberi pendampingan dan dukungan layanan kesehatan bagi AMRP.

Fathul menambahkan, UII sebagai organisasi publik yang mengedepankan nilai-nilai tata kelola yang baik memiliki tanggung jawab untuk memberikan perlakuan yang adil dan setara kepada seluruh sivitas berdasar pada regulasi yang berlaku di UII. Tindakan AMRP mengalihkan perjalanan ke Amerika Serikat tanpa pemberitahuan kepada UII sejak 12 Februari 2023 patut diduga sebagai tindakan indisipliner karena telah meninggalkan tanggung jawab yang menyebabkan dampak terhadap tata laksana organisasi. “Untuk melakukan verifikasi atas dugaan tersebut UII akan membentuk tim berdasarkan regulasi yang berlaku di UII,” tambah Fathul Wahid.

UII, kata Fathul, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu penelusuran dan pengungkapan kasus ini. Di antaranya, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), Direktorat Pelindungan Warga Negara Indonesia Kemlu RI, KJRI New York, KBRI Oslo, KJRI di Istanbul, KBRI Ankara, KBRI Riyadh, PP Muhammadiyah, National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, dan semua pihak yang tidak mungkin kami sebut satu per satu. “UII berharap, rilis media ini dapat mengakhiri spekulasi yang berkembang di tengah publik,” katanya. (*)