Rafie Pratama, Dosen FTI UII Dinyatakan Hilang dalam Perjalanan Norwegia-Turki

Rafie
Ahmad Munasir Rafie Pratama (paling kanan), Fathul Wahid, IsnaKhoirunnisa, Adinda Meutia, dan Teduh Dirgahayu saat di USN Norwegia. (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) PhD, Dosen Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII) dinyatakan hilang dalam perjalanan dari Oslo Norwegia ke Istambul Turki. Keluarga sudah melaporkan kepada Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY), Jumat (17/2/2023).

Rektor UII, Prof Fathul Wahid, ST, MSc, PhD, menjelaskan Fathul Wahid, bersama Rafie Pratama dan Dr R Teduh Dirgahayu melakukan kunjungan ke University of South-Eastern Norway (USN) Norwegia sejak 5 Februari 2023. Kunjungan ini untuk mempererat kerja sama kedua universitas, dengan dukungan pendanaan dari Uni Eropa, melalui skema Erasmus+.

Bacaan Lainnya

Kemudian pada 12 Februari 2023, mereka meninggalkan Norwegia melalui Bandara Oslo. Fathul Wahid berjumpa terakhir dengan AMRP di Oslo, Norwegia pada malam 11 Februari 2023. Tim UII terbagi dalam tiga penerbangan berbeda. AMRP sendirian dalam penerbangan kembali ke Indonesia, melalui Istanbul, Turki.

Kata Fathul Wahid, menurut rencana yang disampaikan secara lisan, rute perjalanan Rafit Pratama adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta. “AMRP tidak berbagi informasi penerbangan detail kepada kolega di UII dan juga kepada istrinya,” kata Fathul, Sabtu (18/2/2023).

Rute perjalanan Rafie, Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta ini karena memenuhi undangan konferensi internasional di Arab Saudi. Jadi sebelum ke Oslo, AMRP memberikan pidato kunci pada konferensi internasional yang digelar di Jeddah.

“AMRP mengirimkan pesan terakhir kepada istrinya pada 12 Februari 2023 siang, beberapa saat sebelum menaiki pesawat ke Istanbul yang berbunyi: ‘menunggu boarding’. Sejak saat itu, AMRP tidak pernah mengirimkan pesan lagi. Beragam upaya mengontak melalui beragam kanal daring, termasuk email, diupayakan, tetapi belum satupun yang direspons oleh AMRP,” jelas Fathul.

Menurut informasi lisan yang diberikan AMRP dan dikuatkan dengan pesan WhatApp kepada Sang Istri, AMRP akan mendarat di Jakarta pada 16 Februari 2023 jam 18.00. “Adik AMRP sudah menunggu di pintu kedatangan dan tidak mendapati yang bersangkutan. Setelah melakukan konfirmasi ke Angkasa Pura, nama AMRP tidak ada dalam manifes penerbangan tersebut,” katanya.

Ciri-ciri Rafie Pratama. (foto: istimewa)

UII, kata Fathul, telah berupaya menghubungi banyak pihak untuk membantu. UII telah menyampaikan informasi ini kepada KBRI di Norwegia dan Turki, termasuk mengontak panitia konferensi di Jeddah yang memesankan tiket penerbangan. UII juga telah menghubungi Turkish Airline di Oslo untuk memastikan bahwa AMRP telah naik pesawat. Keluarga AMRP sudah melaporkan ke kepolisian secara resmi.

Karena ketiadaan nomor referensi pemesanan tiket, pelacakan tidak mudah dilakukan. Pelacakan juga dilakukan dengan memindai aktivitas daring. Terdapat jejak aktivitas daring di Turki pada 13 Februari 2023 sekitar pukul 03.00 dan 08.00. Setelah itu, tidak ada jejak daring yang dapat dilacak.

Saat ini, pihak UII masih menunggu informasi dari kantor Turkish Airline di Jakarta untuk membantu memastikan kota persinggahan terakhir. UII terus melacak dengan berbagai cara dan berkoordinasi dengan banyak pihak.

UII memohon doa dari seluruh pihak agar keberadaan AMRP segera diketahui, dalam kondisi sehat dan baik. “UII mengimbau kepada para pihak yang memiliki informasi terkait keberadaan AMRP untuk menghubungi nomor Whatsapp Humas UII 0821 3173 7773,” harap Fathul Wahid. (*)