Pojok Ngasem UWM Pamerkan Lukisan ‘Samudra Kehidupan’

Satu Karya
Samudra Kehidupan karya seniman-perupa muda Bahaudin saat dipamerkan di Studio Podjok Ngasem UWM. (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Lukisan terbaru karya seniman-perupa muda Bahaudin berjudul ‘Samudra Kehidupan’ terpilih sebagai satu karya yang dipamerkan di Studio Podjok Ngasem TV Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta edisi 6-15 Maret 2023. Pameran Tunggal Satu Karya (Solo Artwork Exhibition/SAE) ini merupakan kegiatan rutin Studio Podjok Ngasem TV UWM.

‘Samudra Kehidupan’ merupakan lukisan berukuran 100 cm x 150 cm karya Udien dengan medium cat akrilik dan cat dekorfin. Lukisan tersebut menghadirkan simbol-simbol figur remaja mendayung perahu kayu yang dipenuhi muatan buah-buahan, buku-buku. Di sekelilingnya, tampak ombak lautan merah jingga, lumba-lumba, merpati, camar, dan kelinci.

Karya Udien mudah dikenali dari pemilihan warna soft pastel, objek-figur kartun/karikatural yang jenaka dengan mata besar dan topeng ala Robin, serta komposisi bentuk-warna yang ringan. “Pada karya ‘Samudra Kehidupan’, Udien menyampaikan pesan semangat juang, perdamaian, dan cinta kasih,” kata Puji Qomariyah, Penanggungjawab SAE-UWM, Selasa (21/3/2023).

Puji menambahkan saat empat hari karya terpajang, Udien memberikan kabar jika karyanya diminati seorang kolektor. Puji meminta agar karya Udien dipanjang di Podjok Ngasem hingga 15 Maret. “Kami tentu turut gembira dengan kabar tersebut, karena presentasi karya bisa berlanjut pada apresiasi di kalangan kolektor,” kata Puji.

Puji Qomariyah menjelaskan SAE-UWM selalu ada hal baru dalam setiap edisi pameran yang telah digelar sejak September 2020. SAE-UWM yang diluncurkan Rektor UWM Prof Dr Edy Suandi Hamid MEc, September 2020, untuk presentasi karya seniman.

“Saat peluncuran bersamaan dengan pandemi Covid-19 sehingga kondisi tidak memungkinkan untuk perjumpaan langsung. Ada banyak regulasi pembatasan. Alhamdulillah, sampai saat ini kita mencoba konsisten memberikan ruang yang sangat terbatas ini,” jelas Puji Qomariyah.

Sampai saat ini, kata Puji, SAE telah mempresentasikan karya dari 37 seniman dengan berbagai jenis karya seni. Di antaranya, lukisan, patung/sculpture, printmaking, keramik, batik, fotografi, street art, sampul-ilustrasi buku, hingga karya komik. SAE juga memberikan ruang bagi seniman muda, seniman nonakademik, dan seniman eksperimental dalam jumlah dan komposisi yang berimbang. Ini menjadi hal baru bagi sivitas akademika UWM.

Puji menambahkan program SAE UWM akan terus dikembangkan lebih lanjut agar ikhtiar membuka ruang bagi bertumbuhkembangnya budaya serta upaya memproduksi-reproduksi ilmu pengetahuan tetap bisa berjalan sepanjang waktu. Ini bagian dari pengembangan budaya unggul didalam sivitas akademika UWM.

“Tentunya rentangan tangan dari masyarakat luas sangat kami nantikan. Kami akan selalu menyambut kehadiran masyarakat luas untuk merentangkan tangan bersama. Bersinergi dan berkolaborasi,” harap Puji Qomariyah. (*)