Kembalikan Roh Islam untuk Kelola Lingkungan

dr-hisyam-khidir2r
Dr Hisyam Khidir (tengah) diapit Dr Hujair AH Sanaky dan Dr Yusdani Ali Rahman di Yogyakarta, Sabtu (19/11/2016). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA — Hukum dan syariat Islam sepanjang puluhan dekade atau bahkan ratusan dekade yang lalu berhasil menangani persoalan lingkungan hidup secara menyeluruh. Namun kini lingkungan hidup mengalami persoalan yang sangat memprihatinkan dan mengancam keberlanjutan sumber daya.

Demikian diungkapkan Dr Ir Hisyam Khidir, Ketua Asosiasi Sains, Teknik dan Urusan Lingkungan Mesir kepada jogpaper.net sebelum mengisi kuliah umum bagi mahasiswa Pascasarjana Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia (FIAI UII), Sabtu (19/11/2016). Karena itu, perlu ada aksi berjamaah agar persoalan lingkungan hidup bisa memberikan jaminan kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut Hisyam Khidir, mengatakan umat Islam, terutama pegiat studi Islam, perlu mencerna warisan lingkungan hidup yang telah terselamatkan oleh hukum dan syariat Islam. Kemudian umat Islam membangun pemikiran agar bisa menghadapi persoalan-persoalan lingkungan hidup yang muncul.

“Saat ini, persoalan lingkungan dapat dibagi menjadi dua macam. Pertama, masalah polusi atau pencemaran (air, udara, dan tanah) yang terjadi di mana-mana. Kedua, persoalan keberlanjutan sumber daya. Masyarakat dunia saat ini telah mengambil hak yang seharusnya milik anak cucu tanpa memperhatikan keadilan antar generasi,” tandas Hisyam.

Karena itu, Hisyam mengharapkan agar umat Islam kembali ke roh keislaman. Namun usulan ini dinilai tidak gampang. Memerlukan sinergi antar komunitas atau social community madani terutama partai politik, media, instansi pendidikan, tokoh agama, pemerintah dan swasta. Untuk membuat sinergi ini cukup berat.

“Sulit kalau hanya satu kelompok untuk menanganinya. Tetapi harus ada langkah berjamaah dan kuliah umum ini merupakan salah satu langkah untuk bisa menggerakan langkah berjamaah untuk kembali ke roh keislaman,” katanya.

Sementara Direktur Pascasarjana FIAI UII, Dr Hujair AH Sanaky MSI mengatakan kehadiran dosen tamu dimaksudkan untuk memperkaya khasanah mahasiswa. Sehingga mahasiswa bisa menggabungkan aspek teori dengan aspek praktis.

“Pemikiran-pemikiran pak Hirsyam ini bisa dielaborasi dalam perkuliahan yang ada di Magister Studi Islam (MSI) ini dengan aspek lingkungan dan aspek lain yang berhubungan dengan hukum Islam. Mahasiswa tidak hanya dihadapkan dengan teori semata-mata, tetapi mendapatkan pengayaan kajian dari pak Hisyam,” kata Hujair.

Penulis : Heri Purwata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *