Jurusan Kimia UII Gelar ISCE Ke-3

Wakil Rektor I UII, Imam Djati Widodo saat memberikan sambutan pembukaan ISCE ke 3 di Kampus UII Yogyakarta, Selasa (17/9/2019). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Jurusan Kimia, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII) The 3rd International Seminar on Chemical Education (ISCE), di Auditorium Kahar Mudzakkir, Selasa (17/9/2019). Seminar ini dibuka Wakil Rektor I, Dr Drs Imam Djati Widodo, MEng, Sc dan diikuti mahasiswa dan tamu undangan.

Dijelaskan Ketua Jurusan Kimia FMIPA UII, Prof Dr Is Fatimah, penyelanggaraan ketiga ini dilakukan Jurusan atau Department Kimia. Dua seminar sebelumnya dilaksanakan Program Studi Pendidikan Kimia. Kali ini seminar mengangkat tema tema ‘Trends, Applications, Changes in Chemical Education for the 4.0 Industrial Revolution.’

Bacaan Lainnya

Nara sumber, kata Is Fatimah, Prof Maribel G. Nonato (The University of Santo Tomas, Philippines), Dr. Hafsah Binti Taha (Universiti Pendidikan Sultan Idris, Malaysia), Prof. Anna Permanasari, M.Si (Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia) dan Parames Laosinchai, Ph.D. (Mahidol University, Thailand).

Dijelaskan Is Fatimah, tujuan seminar untuk mengeksplorasi dan mengembangkan konsep pembelajaran, inovasi dan pengembangan kompetensi sebagai kerangka kerja pendidikan kimia. Selain itu, merangsang pembentukan strategi berbasis pengetahuan atau pengembangan pengajaran di Sekolah Menengah Atasm (SMA) dan Perguruan Tinggi (PT).

“Ide dari seminar ini adalah untuk menyatukan isu-isu menarik tentang apa yang sedang terjadi di negara-negara ASEAN, sekolah, universitas. Selain itu, untuk berbagi pengalaman mengenai metodologi desain pemikiran di bidang pengajaran kimia,” jelas Is Fatimah.

Topik seminar, kata Is Fatimah, antara lain Chemistry education curriculum and policy, Teacher learning and education (in-service and pre-service teachers), Environmental and social issues in chemistry, Assessment and evaluation, Skill oriented learning in 21st century. Kemudian, Instructional learning in 21st century, Classroom action research in sciences, Environmental chemistry and its aspects, Renewable and sustainable energy, Materials and advance materials, Green chemistry, Chemical engineerin, Chemical process.

Selain seminar, digelar sebagai upaya menanggapi kebutuhan industri 4.0. Harapannya melalui konferensi internasional ini akan menjadi tempat pertemuan ilmiah para peneliti, akademisi dan pemangku kepentingan untuk membahas strategi pembelajaran kimia di era industri 4.0.  “Sebagai pelopor pendidikan tinggi di Indonesia dan sebagai universitas kelas dunia. Universitas Islam Indonesia berkomitmen untuk keunggulan dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat,” ujarnya.

Sementara Dekan FMIPA UII, Prof Riyanto, SPd, MSi, PhD, mengatakan seminar ini merupakan acara rutin dilaksanakan dua tahun sekali. Penyelenggaranya Prodi Pendidikan Kimia, tetapi saat ini diambilalih Jurusan Kimia.
Tujuannya untuk mengembangkan pendidikan kimia yang mencetak guru-guru yang adaptif. Saat ini, guru-guru kimia dituntut adaptif mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era industri 4.0. Di antaranya, penggunaan Android untuk pendidikan sekolah.

“Jadi perkembangan IT ini akan mempengaruhi pembelajaran pendidikan kimia di sekolah, terutama di SMA-SMA. Handphone, Android sebagai media pembelajaran. Siswa dan mahasiswa bisa mendapatkan materi pembelajaran dari internet,” kata Riyanto.

Pembicara dari luar negeri, kata Riyanto, akan mempresentasikan pendidikan kimia di negara masing-masing. Sehingga peserta seminar dapat mengadopsi yang baik dan diterapkan di Indonesia. “Tujuannya, untuk memajukan pendidikan kimia di Indonesia,” katanya.

Penulis : Heri Purwata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *