Gerry Katon: Penurunan Pertamax Belum Berpengaruh pada Ekonomi Masyarakat

Gerry Katon
Gerry Katon Mahendra, Dosen UNISA Yogyakarta. (foto: istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Pakar Kebijakan Publik Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Gerry Katon Mahendra, SIP, MIP mengatakan penurunan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax belum memberikan pengaruh signifikan terhadap pergerakan perekonomian masyarakat. Sebab Pertamax merupakan BBM non subsidi yang hanya dikonsumsi golongan masyarakat tertentu.

“Mayoritas penggerak utama roda ekonomi dalam negeri adalah masyarakat yang mengkonsumsi BBM jenis Pertalite dan Bio Solar, yang dikategorikan sebagai BBM bersubsidi. Seharusnya pemerintah juga berani membuka peluang untuk menurunkan BBM Pertalite dan Bio Solar,” kata Gerry Katon Mahendra di Yogyakarta, Rabu (4/1/2023).

Menurut Gerry, penurunan Pertamax diikuti Pertalite dan Bio Solar akan menjaga momentum kebangkitan ekonomi Indonesia. “Kita ketahui bersama bahwa di tahun 2023 ini isu resesi secara global selalu menggema, termasuk juga di Indonesia, dengan adanya opsi penurunan BBM bersubsidi bisa saja menjadi stimulus baik bagi negara dalam menangkal resesi ekonomi,” kata Gerry yang juga Ketua Program Studi S1 Administrasi Publik Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial dan Humaniora UNISA.

Awal tahun 2023, kata Gerry dapat dijadikan momentum baru melalui penyesuaian harga BBM bersubsidi dengan kerangka APBN. Hal ini, apabila dapat diwujudkan bisa menjadi angin segar bagi pelaku usaha, peningkatan ekonomi dan bisa menjadi formula penurunan laju inflasi. “Tinggal bagaimana pemerintah menangkap momentum ini untuk menjadi sebuah kebijakan yang akan cukup populer di mata masyarakat,” ujar Gerry.

PT Pertamina Persero mengumumkan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax mulai Selasa (3/1/2022) pukul 14:00 WIB. Penurunan Pertamax tersebut diumumkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.

Alasan penurunan harga Pertamax untuk penyesuaian pada awal tahun 2023 dan penyesuaian harga rata-rata minyak yang tren di dunia. Harga Pertamax mengalami penurunan dari Rp 13.900 per liter menjadi Rp 12.800 per liter. Tetapi harga BBM jenis Pertalite dan Solar tidak mengalami penurunan. (*)