Dosen UWM Dituntut Berjiwa Leadership dan Berbudaya

Edy Suandi Hamid saat menyampaikan materi pada orientasi prajbatan di Yogyakarta, Senin (27/8/2018). (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Membangun sebuah Perguruan Tinggi (PT) membutuhkan strategi yang harus sesuai dengan kondisi zaman. Di era revolusi industri 4.0 yang identik dengan era disruptif ini mengharuskan PT benar-benar siap bersaing di kancah global. Perguruan Tinggi harus memiliki kualitas yang baik sehingga mampu bertahan dan terus melakukan peningkatan.

Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec mengungkapkan hal itu pada pembukaan orientasi Prajabatan bagi dosen baru UWM di Yogyakarta, Senin (27/8/2018). Acara prajabatan ini dihadiri wakil rektor dan dekan, serta dosen di lingkungan UWM.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut Edy mengatakan orientasi akan berimbas positif pada peningkatan kinerja dan prestasi dosen UWM. Para peserta merupakan generasi milenial yang sudah memiliki knowledge, memiliki kehidupan lebih nyaman dari pada kehidupan dosen pada masa dulu. Karena itu, nasib UWM agar terus bisa berkembang berada di tangan mereka.

Prajabatan ini menghadirkan tiga narasumber untuk memberikan wawasan kepada para peserta. Mereka adalah Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec, Ir. Yuwono Sri Suwito, MM (KRT Widya Anindita) dan Dr. Ir. Ambar Rukmini, MP.

Menurut Edy, tata kelola perguruan tinggi dan leadership sangat penting untuk mencapai kemajuan. Keberadaan UWM berkat adanya good will Kraton Yogyakarta dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan X.

Adanya good will, kata Edy, UWM seharusnya bisa menjadi acuan untuk mewujudkan kampus yang memiliki good university governance atau kampus dengan tata kelola yang baik. Penekanannya adalah pada profesionalisme pengelola dan pendidik dengan adanya usaha ekstra yang bersifat akseleratif.

“Dari segi leadership, seorang dosen harus mampu mempengaruhi mahasiswa untuk mengikuti apa yang menjadi target dosen sesuai dengan nilai dan visi misi UWM,” kata Edy.

Sedang KRT Widya Anindita menyampaikan tentang tata nilai budaya Jawa-Yogyakarta. “Jangan alergi dengan Jawa,” kata KRT Widya Anindita yang juga dosen kewidyamataraman ini.

Menurutnya, sebagai bagian dari UWM yang memiliki nilai tentang kraton, sudah menjadi keharusan untuk memahami seluk beluk UWM, kampus kerajaan ini.
Beberapa nilai yang harus menjadi perhatian adalah Hamemayu Hayuning Bawana, Sawiji, Greget, Sengguh dan Ora Mingkuh. “Semuanya itu harus mendarah daging bagi warga UWM untuk mewujudkan kampus UWM yang unggul,” katanya.

Sementara Dr. Ir. Ambar Rukmini, MP (Wakil Rektor I) mengatakan untuk mewujudkan kampus yang unggul harus didukung Sumber Daya Manusia (SDM) bagus. Dosen yang unggul terwujud dari bagaimana dosen tersebut benar-benar dapat mengimplementasikan profesinya.
Dalam kaitan dengan Tridharma, seorang dosen selain melaksanakan tugas pendidikan juga melakukan research dan pengabdian kepada masyarakat. Ketiga hal tersebut tidak terpisahkan dalam implementasinya.

“Saat ini dosen selain menjadi agent of education dan agent of research, Dikti juga menekankan dosen menjadi agent of culture, knowledge, technology dan agent of economic development,” tandas Rukmini

Ambar Rukmini mengajak para peserta untuk memprioritaskan jabatan akademik. Status dosen dapat disandang secara penuh jika sudah menjadi tenaga pendidik profesional. Dengan menjadi tenaga pendidik profesional maka dapat dijadikan dasar untuk sertifikasi dosen untuk menunjang kesejahteraan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *