Distribusi Informasi Bagus Tingkatkan Kinerja Supply Chain

Ery Sugito (kiri) didampingi Winda Nur Cahyo saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kampis FTI UII Yogyakarta, Sabtu (29/2/2020). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Pendistribusian informasi yang jelas dan transparan antar bagian dalam perusahaan akan meningkatkan kinerja implementasi supply chain. Selain itu, pemahaman karyawan terhadap supply chain management dapat membantu meningkatkan produktivitas dalam memenuhi kepuasan pelanggan.

Demikian hasil penelitian Ery Sugito, Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Program Magister Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) kepada wartawan di Yogyakarta, Sabtu (29/2/2020). Penelitian untuk tesis ini berjudul ‘Analisa Pengaruh Information Sharing, Information Quality dan Information Technology terhadap Implementasi Supply Chain Management dalam Meningkatkan Produktivitas Perusahaan.’

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut Ery Sugito mengatakan kebutuhan informasi yang cepat dan akurat sangat diperlukan dalam menunjang implementasi supply chain management. Pendistribusian informasi ini merupakan salah satu bagian terpenting bagi suatu perusahaan dalam meningkatkan daya saing melalui hasil produk, kualitas, pengurangan biaya, peningkatan produktivitas untuk pencepatan jalur distribusi barang atau produk.

“Berdasarkan hasil penelitian, tingkat information sharing yang rendah akan mempengaruhi kinerja implementasi supply chain management dalam meningkatkan produktivitas perusahaan. Untuk itu perlu ada information sharing yang baik dan transparan agar dapat meningkatkan kinerja implementasi supply chain management,” kata Ery Sugito yang didampingi Winda Nur Cahyo, ST, MT, PhD, Ketua Program Studi Teknik Industri Program Magister FTI UII.

Pendistribusian informasi yang jelek, kata Ery Sugito, berpengaruh buruk terhadap perusahaan. Di antaranya, pertama, berkurangnya kepercayaan customer terhadap kinerja perusahaan karena produk tidak dikirim sesuai dengan lead time yang diberikan. Kedua, besarnya biaya operasional produksi dikarenakan banyaknya operator yang menunggu dan kerja lembur. Ketiga, denda dari customer karena terjadinya keterlambatan pengiriman produk. Serta operator produksi yang menunggu material di line produksi.

Agar pendistribusian informasi bisa berjalan dengan baik, Ery Sugito memberikan sejumlah usulan. Pertama, perusahaan harus terbuka dan menerima masukan dari karyawan yang behubungan dengan peningkatan informasi di perusahaan. Kedua, semua bagian produksi yang bertanggung jawab harus mendapatkan akses untuk menerima informasi yang di distribusikan seperti email atau sofware perusahaan.

Ketiga, semua informasi yang berhubungan dengan operasional perusahaan harus di-record atau catat melalui email atau ter-update di sistem perusahaan. Keempat, semua operator atau leader yang berhubungan dengan sistem perusahaan agar di-training atau dilakukan pelatihan untuk selalu meningkatkan kemampuannya.

Kelima, lakukan pengarahan singkat atau diskusi disetiap pertukaran shift kerja. Agar masalah yang masih belum terselesaikan dapat segera didapatkan solusinya dan di selesaikan sebelum pekerjan dimulai. Keenam, menambahkan di standard operation procedure (SOP) siapa yang diberikan autorisasi untuk dapat mengakses dan memutuskan setiap pekerjaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *