Oleh: Sururi *)
PERGURUAN TINGGI SWASTA (PTS) di Indonesia memainkan peran strategis dalam mendukung perluasan akses pendidikan tinggi nasional. Namun, dalam satu dekade terakhir, PTS dihadapkan pada tantangan kompleks dan berlapis: penurunan jumlah mahasiswa baru, meningkatnya preferensi masyarakat terhadap PTN unggulan, hingga ekspektasi dunia kerja yang semakin dinamis dan terdigitalisasi.
Tantangan ini tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari gelombang besar transformasi global yang ditandai oleh Revolusi Industri 4.0, yang mengintegrasikan otomasi, big data, Internet of Things (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) dalam hampir seluruh aspek kehidupan. Di saat yang sama, visi Society 5.0 yang digagas Jepang dan mulai diadopsi secara luas, menempatkan manusia sebagai pusat dari inovasi teknologi, termasuk dalam konteks pendidikan.
Dalam lanskap ini, dunia pendidikan tinggi dituntut untuk bukan hanya beradaptasi, tetapi juga menjadi motor perubahan sosial yang berbasis teknologi dan nilai kemanusiaan. PTS tidak cukup hanya mengejar efisiensi operasional, tetapi juga harus membentuk lulusan yang mampu bersaing di tengah ekosistem kerja digital, sekaligus menjunjung nilai-nilai sosial, etika, dan kolaborasi global.
Di tengah konteks tersebut, digitalisasi dan AI bukan lagi sekadar opsi, melainkan poros baru transformasi daya saing PTS. Dengan strategi yang tepat, teknologi ini dapat menjadi jawaban atas tantangan akses, kualitas, dan relevansi yang selama ini dihadapi banyak PTS di Indonesia.
Inspirasi Global: Lompatan PTS Berbasis Teknologi
Pengalaman internasional menunjukkan bahwa PTS dapat melompat jauh melalui inovasi teknologi. Di Amerika Serikat, Southern New Hampshire University (SNHU) berhasil menjadi salah satu universitas Daring (dalam jaringan) terbesar dengan lebih dari 100.000 mahasiswa, berkat strategi digital learning yang agresif. Di Kanada, kampus-kampus seperti Athabasca University fokus penuh pada pembelajaran jarak jauh berbasis platform digital, menjangkau mahasiswa lintas wilayah hingga mancanegara.
Di Australia, University of New South Wales (UNSW) mengintegrasikan AI dalam sistem akademiknya, termasuk penilaian otomatis dan pemetaan kebutuhan belajar mahasiswa. Sementara di Eropa, EIT Digital mendorong kolaborasi transnasional antar universitas berbasis platform digital untuk program master dan riset berbasis teknologi. Semua ini menunjukkan bahwa digitalisasi dan AI dapat menjadi poros transformasi, bahkan untuk kampus yang bukan tergolong elit.
Digitalisasi dan AI sebagai Sarana Daya Saing
Digitalisasi memberi peluang bagi PTS untuk menyederhanakan layanan akademik, memperluas jangkauan mahasiswa, dan mengefisienkan operasional. Sementara itu, AI membawa nilai tambah seperti pembelajaran adaptif, chatbot akademik, sistem peringatan dini untuk retensi mahasiswa, hingga analisis data pembelajaran. Teknologi ini tidak harus mahal—banyak yang bersifat open-source dan scalable.
Minerva University di AS dan Arden University di Inggris menunjukkan bahwa pendekatan digital-first justru mampu meningkatkan pengalaman belajar dan efisiensi biaya. Model ini dapat direplikasi oleh PTS di Indonesia dengan penyesuaian kontekstual.
Beberapa perguruan tinggi global bahkan mengadopsi pendekatan agile university, seperti University of the People (UoPeople) yang menawarkan program studi daring dengan biaya sangat terjangkau untuk mahasiswa di negara berkembang. Strategi mereka menunjukkan bahwa fleksibilitas, aksesibilitas, dan teknologi bisa dikombinasikan untuk menghadirkan model pendidikan yang demokratis dan berdaya jangkau luas.
Akselerasi Digital untuk PTS Indonesia
Agar digitalisasi dan AI tidak berhenti di tataran wacana, PTS di Indonesia perlu menyusun strategi transformasi secara konkret dalam bentuk:
- Melakukan audit kesiapan digital dan SDM.
- Mengembangkan kurikulum responsif terhadap era digital dan kebutuhan industri.
- Membangun kemitraan dengan startup edutech dan platform AI pendidikan.
- Memberdayakan dosen dan tenaga kependidikan dalam literasi digital.
- Mendorong dukungan kebijakan afirmatif dari Kementerian dan LLDIKTI.
Momentum Membangun Keunggulan Nasional
Digitalisasi dan AI bukan hanya solusi atas krisis, tetapi jembatan menuju keunggulan baru. Dengan strategi yang tepat, PTS Indonesia dapat menjadi lebih tangguh, inklusif, dan adaptif terhadap kebutuhan masa depan. Sudah saatnya PTS berhenti sekadar bertahan. Melalui transformasi digital, PTS Indonesia bisa tampil sebagai motor perubahan dalam sistem pendidikan tinggi nasional, menjadi pilar penting pembangunan sumber daya manusia unggul di era digital. (*)
*) Dosen Politeknik YKPN
Ketua Forum Program Studi Vokasi IAI KAPd;
Wakil Ketua IAI DIY;
Wakil Ketua Asosiasi Auditor Internal (AAI) DIY-Jawa Tengah;
Bendahara APTISI DIY