DEA Dapat Tingkatkan Performa Warehousing

Indro Prakoso ketika memberi penjelasan kepada wartwan di Kampus FTI UII Yogyakarta, Jumat (16/11/2018). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Sistem warehousing atau penggudangan memiliki peranan penting dalam meningkatkan performa perusahaan agar dapat memenangkan persaingan. Metode Data Envelopment Analysis (DEA) dapat meningkatkan performa penggudangan.

Demikian diungkapkan Indro Prakoso, Mahasiswa Magister Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII) kepada wartawan di Yogyakarta, Jumat (16/11/2018). Hal tersebut merupakan hasil penelitianya di bawah bimbingan dosen Dr Ir Elisa Kusrini, MT, CPIM, CSCP.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut Indro mengungkapkan dirinya melakukan pengukuran dan peningkatan performa gudang retail dan minimarket di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah. Ia menggunakan Frazelle Model, Peer Group Benchmarking dan Data Envelopment Analysis (DEA).

“Warehousing atau pergudangan memiliki perananan yang penting dalam aktivitas supply chain management serta memiliki banyak ativitas yang kompleks sehingga diperlukan perhatian khusus,” kata Indro.

Menurut Indro, untuk mengetahui tingkat perfroma suatu gudang diperlukan variable KPI yang bisa mempresentasikan seluruh aktivitas dalam gudang. Variable KPI digunakan pada model Frazelle yaitu receiving, put away, storage, order picking dan shipping. Hal ini untuk mendapatkan skor atau nilai kinerja gudang, analisa dan benchmarking, sehingga dapat diketahui kelemahan masing-masing pos dan selanjutnya diusulkan perbaikan.

Sedangkan untuk melihat tingkat efisiensi digunakan model DEA yang diukur melalui peformansi relatif dari beberapa unit berbeda. Kemudian disusun menggunakan data pengamatan input dan output serta diolah menggunakan software Lingo 11.0.

Penelitian ini dilakukan terhadap empat objek penelitian pada empat gudang perusahaan retail yang berada di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Hasilnya, gudang Maga Swalayan sebesar 32.54, Pamela Swalayan sebesar 71.31, Minimarket Omi sebesar 32.32 dan Biru Swalayan sebesar 55.34.

Sedangkan tingkat efisiensi dihasilkan satu gudang berada pada keadaan tidak efisien yaitu gudang Maga Swalaya dengan nilai di bawah 1, tepatnya sebesar 0.8086574. Sehingga gudang ini disaran untuk dilakukan perbaikan perfoma dengan mengurangi aktivitas yang tidak perlu agar terjadi peningkatan efisiensi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *