Banyak Sarjana Pertanian Enggan Menjadi Petani

 Dr Ir Rachmad Gunadi MSi (kiri) saat menyampaikan pidato ilmiah dalam peringatan Lustrum XIV Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, akhir September 2016 lalu.
Dr Ir Rachmad Gunadi MSi (kiri) saat menyampaikan pidato ilmiah dalam peringatan Lustrum XIV Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, akhir September 2016 lalu. (foto : istimewa)

YOGYAKARTA — Banyak sarjana pertanian yang enggan bekerja menjadi petani. Sebab mereka memandang sektor pertanian belum bisa memberikan jaminan masa depan bagi pelaku usahanya. Saat ini, sarjana pertanian memilih bekerja di luar sektor pertanian seperti perbankan, industri dan lainnya.

Demikian ditandaskan Dr Ir Rachmad Gunadi MSi pada pidato ilmiah dalam peringatan Lustrum XIV Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, akhir September 2016 lalu. Ada ribuan sarjana pertanian yang dihasilkan perguruan tinggi pertanian di Indonesia. Namun, mereka tidak tertarik untuk menjadi kader-kader yang dapat menyelesaikan berbagai persoalan pertanian bangsa.

Lebih lanjut Rachmad menegaskan Fakultas Pertanian UGM mempunyai tanggung jawab besar dalam mencetak kader-kader pertanian yang memiliki totalitas dalam berkarya. Bukan kader-kader yang berorientasi pendek dan dan berwawasan sempit.

Selain itu, Fakultas Pertanian UGM juga diharapkan bisa melahirkan generasi muda berkarakteristik planters, bukan semata-mata pegawai, karyawan, maupun pekerja pertanian atau perkebunan. “Fakultas Pertanian UGM sudah sepantasnya terpanggil berpartisipasi dalam akselerasi pembangunan pertanian dan penyelesaian permasalahan pertanian Indonesia,” tandas dosen Program Studi (Prodi) Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UGM ini.

Dalam Rapat Senat Terbuka Fakultas Pertanian muncul gagasan Fakultas Pertanian UGM harus mendorong pertumbuhan wirausaha mandiri di sektor pertanian. Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian UGM, Dr Rudi Hari Murti SP, MP, mengatakan sudah ada upaya untuk mencetak dan menumbuhkan lulusan berjiwa kewirausahaan bidang pertanian. Di antaranya, Fakultas Pertanian menjalin kerja sama dengan berbagai mitra.

Salah satunya, kata Rudi, bekerjasama dengan Kagama Pertanian dan Agrigama Business Club. Kerjasamanya menyelenggarakan program pendidikan kewirausahaan pertanian (AEP). Program AEP ini diadakan sebagai wujud komitmen untuk mendorong pertumbuhan wirausaha muda di bidang usaha pertanian. “Kami berusaha mendorong pertumbuhan lahirnya wirausaha muda dibidang agribisnis mencapai 15-20 pesen lulusan,” kata Rudi.

Selain itu, kata Rudi, program ini diharapkan dapat membangun kemampuan kewirausahaan mahasiswa di bidang pertanian. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing Fakultas Pertanian dalam menanggapai perubahan dan perkembangan pendidikan serta perubahan dunia usaha yang dinamis. “Program besarnya adalah melakukan pengembangan kewirausahaan dan pengembangan usaha,” jelasnya.

Selanjutnya, Fakultas Pertanian juga bekerjasama dengan Kementrian Pertanian, mengembangkan peluang bisnis bagi lulusan sebagai pencipta lapangan kerja di sektor pertanian (agribisnis). Serta penguatan kapasitas lembaga penyelenggara pendidikan pertanian berbasis inovasi agribisnis.

Penulis : Heri Purwata