UP 45 Bantu Peralatan Produksi UMKM Pempek

Penerima bantuan peralatan produksi sedang belajar mengoperasikannya. (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET – Universitas Proklamasi (UP) 45 Yogyakarta membantu peralatan pembuatan empek-empek dengan teknologi tepat guna kepada dua Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Palembang. Peralatan tersebut diserahkan kepada Ny Rahmi pemilik Lemak Raso Jalan Dr M Isa No 869, Kelurahan Kuto Batu Kecamatan Ilir Timur III dan Ny Khusnul pemilik Pempek Opem Jalan Pertahanan Komplek Srimas Blok H 11, 16 Ulu Palembang, Ahad (21/10/2018).

Bantuan peralatan empek-empek ini merupakan pengabdian masyarakat yang dilakukan tiga dosen UP 45 Yogyakarta, Enda Apriani, Aisyah Indah Irmaya dan Muhamad Ali Sukrajap. Ada enam unit mesin berkapasitas 30 kilogram yang terdiri dari dua unit mesin penggiling daging, dua unit mesin pembuat adonan dan dua unit mesin pemipih adonan.

Bacaan Lainnya

“Kegiatan ini dibiayai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Sesuai dengan Kontrak Nomor: 196/SP2H/PPM/DRPM/2018,” kata Enda Apriani, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UP 45 di Yogyakarta, Selasa (30/10/2018).

Lebih lanjut Enda Apriani, menjelaskan alat ini bisa mempercepat proses penggilingan ikan yang menjadi bahan dasar pembuatan pempek, membuat adonan dan memipih adonan. “Adanya alat ini akan mempercepat proses pembuatan pempek,” kata Enda.

Setelah serah terima Mesin Pengolah Pempek, kata Enda, UP45 juga melakukan dialog serta pelatihan pengoperasian dengan pelaku UMKM kuliner Pempek di Kota Palembang. Acara ini juga dihadiri H Mustafa Kamal, SS, Anggota Komisi X DPR RI yang peduli dengan pengembangan UMKM di Kota Palembang.

Sedang Ali Sukrajab, anggota tim mengatakan pempek sudah sangat terkenal sehingga jangkauan pemasarannya juga dipikirkan. Pempek bukan hanya memenuhi kebutuhan lokal tapi juga permintaan dari luar kota.

Maya yang juga anggota tim menambahkan inovasi lain yang perlu diciptakan adalah inovasi pengemasan. Sehingga pempek bisa tahan lama bila dikirim keluar daerah. “Kalau di Yogyakarta, sudah ada gudeg kaleng. Mungkin bisa diciptakan pempek kaleng ke depannya,” ujar Maya.

Sedang Mustafa Kamal menyambut baik pengabdian masyarakat yang dilakukan UP 45 Yogyakarta. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan UP45 ini memberikan hal positif untuk pengembangan UMKM kuliner khas Palembang.

“Adanya kolaborasi dan sinergi antara perguruan tinggi dan UMKM mendorong percepatan tumbuhkembangnya teknologi tepat guna khusus untuk meningkatkan kapasitas produksi UMKM. Di samping itu adanya alat ini juga sangat membantu mempermudah mitra dalam menjalankan bisnis Pempek di kota Palembang,” kata Mustafa.

Sementara Rahmi, pelaku UMKM mengaku sangat terbantu adanya peralatan ini. “Kami sangat terbantu dengan alat ini, alatnya cukup praktis sesuai kebutuhan. Cara mengoperasikannya sangat mudah, tidak berisik dan lebih cepat daripada menggunakan manual,” kata Rahmi.

Sedang Khusnul menambahkan alat ini sangat mantap, mudah dan efisien secara waktu. Sehingga dapat membantu mereka dalam menjalankan bisnis kuliner pempek. Mereka mengungkapkan terima kasih kepada UP45 dan Kemeristekdikti serta dukungan dari DPR RI untuk pengembangan UMKM di Kota Palembang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *