35 Santri TPQ Bina Al-Qur’an Ikuti Khotmul Qur’an dan Imtihan

Prosesi Khotmul Qur'an dan Imtihan Santri TPQ Bina Al-Qur’an di SM Tower Malioboro, Yogyakarta. (foto : istimewa)
Prosesi Khotmul Qur'an dan Imtihan Santri TPQ Bina Al-Qur’an di SM Tower Malioboro, Yogyakarta. (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Sebanyak 35 Santri TPQ Bina Al-Qur’an Yogyakarta mengikuti Khotmul Qur’an dan Imtihan tingkat TartiL, Tahfidz Juz 29, 30 dan Turjuman A Metode UMMI. Khotmul Qur’an dan Imtihan ini diselenggarakan di Suara Muhammadiyah (SM) Tower Malioboro Jalan KH Ahmad Dahlan Nomor 107, Notoprajan, Kota Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ahad (25/5/2025).

Abu Risky, S Sos, MPd, Ketua Panitia Khotmul Qur’an menyampaikan kegiatan Khotmul Qur’an TPQ Bina Al-Qur’an ini merupakan komitmen dan tanggung jawab TPQ kepada seluruh walisantri dan masyarakat secara umum. Abu Risky yangjuga Mahasiswa Doktoral Studi Islam, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan TPQ Bina Al-Qur’an.

“Kami ucapkan terima kasih kepada para sponsorship, relawan kepanitiaan, ustadz-dan ustadzah pengajar TPQ Bina Al-Quran. Juga kepada Pimpinana TPQ Bina Al-Qur’an Ustadzah Nur Chayati dan Ustadz Adi Prabowo selaku Koordinator TPQ,” kata Abu Risky.

Abu Risky, Mahasiswa Doktoral Studi Islam, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. (foto : istimewa)

Khotmul Qur’an dan Imtihan diakhiri dengan tausyiyah dan doa yang disampaikan Ustadz Mujiman, Da’i dan Anggota Korps Muballigh Muhammadiyah Bantul. Dalam tausyiyahnya, Ustadz Mujiman mengucapkan terima kasih kepada Walisantri, para ustadz dan ustadzah yang sudah mendidik dan mengajarkan Al-Qur’an kepada santri-santri sehingga bisa sampai pada Khotmul Qur’an.

Lebih lanjut Ustadz Mujiman mengatakan orientasi mukmin dalam hidup adalah sholat dan beribadah kepada Allah SWT, serta berjuang dengan apa yang dimiliki. Ustadz Mujiman mengatakan orang-orang saleh dahulu sebelum belajar apapun, mereka terlebih dulu belajar Al-Qur’an dan menghafalkannya. “Rasulullah SAW menyampaikan bahwa ‘sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya (HR. Muslim)’,” kata Ustadz Mujiman.

Ustadz Mujiman berpesan kepada para santri, Khotmul Qur’an dan Imtihan merupakan tahap awal belajar Al-Qur’an. Karena itu, para santri diharapkan terus belajar dan memperdalam ilmu serta mengamalkannya. “Kalian jangan hanya sekedar membaca, tapi juga harus diamalkan dan diajarkan. Dan Allah menjanjikan bagi mereka yang membaca, memahami dan mengamalkan Al-Qur’an akan menjadi pelung untuk meolong keluarganya di akhirat nanti, dan ini adalah kemulian bagi para penjaga Al-Qur’an,” katanya.

Belajar Al-Qur’an, tambah Ustadz Mujiman, tidak ada kata terlambat. Walaupun usia sudah lanjut tetapi kesempatan untuk belajar Al-Qur’an masih ada dan terbuka lebar. “Sekarang banyak lembaga-lembaga Al-Qur’an yang mempunya metode dan cara mengajar yang baik sesuai dengan kemampuan masing-masing,” katanya. (*)

Penulis : Abu Risky
Editor : Heri Purwata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *