YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Artificial Intelligence (AI) menjadi topik bahasan di kalangan akademisi. Sesuai dengan ungkapan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, Stella Christie yang menyoroti pentingnya kesiapan sistem pendidikan dalam menghadapi era Artificial Intelligence (AI), disampaikan saat menghadiri World Digital Education Conference 2025, Kamis (15/5/2025) di Wuhan China.
Selaras dengan itu, Jurusan Studi Islam (JSI ) FIAI UII menyelenggarakan workshop ‘Penulisan Artikel Jurnal Internasional Bereputasi dengan Bantuan AI’, Senin (27/5/2025). Workshop menghadirkan narasumber Yuli Andriansyah, S.E., M.E.I. diikuti segenap dosen FIAI di Gedung KHA Wahid Hasyim, Kampus Terpadu UII Jalan Kaliurang km 14,4 Sleman.
“Tujuan diselenggarakan workshop ini untuk peningkatan kompetensi dosen FIAI UII demi kepentingan menulis di jurnal internasional. Harapannya, kemampuan dosen untuk menulis menjadi semakin bertambah dengan memanfaatkan semua media teknologi yang bisa digunakan, tentu dengan cara yang etis, karena bagaimanapun teknologi inilah yang akan mempermudah dosen dalam membuat tulisan ilmiah,” jelas Ketua JSI, Dr. Anton Priyo Nugroho, S.E., M.M setelah acara berlangsung di tempat yang sama.
Setelah acara dibuka oleh Dekan FIAI UII, Dr. Drs. Asmuni, M.A, memasuki acara inti workshop dengan narasumber Yuli Andriansyah, S.E., M.E.I dosen Prodi Ekonomi Islam FIAI.
“Scopus sejak Desember 2024 telah memberikan aturan yang lebih tegas mengenai penggunaan AI untuk penulisan artikel jurnal. Untuk itu penulis maupun editor seakan mendapat lampu hijau dan dorongan untuk memanfaatkan AI dengan lebih bertanggung jawab,” kata Yuli Andriansyah.
Yuli juga melengkapi, saat ini tidak lagi tabu menggunakan AI selama sesuai standar yang telah digunakan. Sehingga ketika menggunakan AI, penulis tidak kehilangan authorshipnya atau hak kepenulisannya. Namun jangan sampai penulis tidak mengakui telah menggunakan alat bantu sehingga tampak seakan menulis sendiri tanpa bantuan AI. Harus jelas mana bagian dari tulisan yang menggunakan AI dan mana yang ditulis atas pemikiran sendiri.
Menurutnya, AI juga dapat untuk kepentingan menghaluskan susunan, pilihan kata pada kalimat dan kualitas tata bahasa. Selain itu AI dapat untuk mencegah adanya plagiasi dengan metode penulisan yang berbeda. Harus terus dijaga terus berkenaan etika dalam penulisan menggunakan AI.
Atas penyelenggarakan Workshop Artificial Intelligence yang diselenggarakan oleh Jurusan Studi Islam, Dekan FIAI UII Dr. Asmuni, MA menyambut baik, tujuan peningkatan kapasitas dosen di era AI ini.
“Menyiasati kemajuan teknologi, setiap dosen memang harus menguasai perkembangan AI. Termasuk kelebihan dan kekurangan AI dalam kepentingan karya akademik. Juga berkenaan dengan etika, jangan sampai 100% tulisan menggantungkan dari AI. Sehingga sebagai manusia berakal dan dalam rangka menjaga intelektual, tidak bisa seluruhnya dari AI. Sebuah kewajiban bagi penulis yaitu menguasai materi dan dapat melakukan koreksi tulisannya,” ungkap Dr. Asmuni. (IPK)