YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Universitas Islam Indonesia (UII) meluluskan dan mengambil sumpah 30 mahasiswa Program Studi Profesi Arsitek (PPAr) Angkatan ke-15 tahun akademik 2024/2025 di Auditorium Gedung Moh. Natsir Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII, Sabtu (19/4/2025). Pengambilan Sumpah Keprofesian Arsitek (SKA) dilakukan Baritoadi Buldan Rayaganda Rito, ST, MA, IAI, GP, Ketua Ikatan Arsitek Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) periode 2022-2025.
Ketua Program Studi Profesi Arsitek UII, Dr Ar Yulianto Purwono Prihatmaji, ST, MT, IPM, IAI, mengatakan dari 30 lulusan, sebanyak 27 mahasiswa meraih predikat Cumlaude. Hal ini menunjukkan pencapaian akademik luar biasa yang menjadi cerminan mutu pendidikan di PPAr UII.
Lebih lanjut Yulianto Purwono, menjelaskan ada enam lulusan yang meraih prestasi akademik tertinggi. Mereka adalah Nisrina Nur Baiti (Purworejo) dengan Indek Prestasi Komulatif (IPK) 3,98. Kemudian disusul Nabiela Salma Fasya (Yogyakarta) IPK 3,97. Selanjutnya Harvi Dievana Silmi Nabila Azmy, Shofa Setiyani, Fida ‘Azmi Oceany, dan Fadia Ailsa Khilda masing-masing dengan IPK 3,96.
Selain keberhasilan akademik, tambah Yulianto Purwono, para mahasiswa juga menunjukkan keunggulan dalam praktik profesional. Selama satu tahun masa pendidikan, mereka menempuh kurikulum berbasis praktik nyata. “Pendidikan itu mulai dari proyek perancangan arsitektur multidisiplin bersama tenaga ahli, advokasi desain berbasis komunitas, hingga praktek pembelajaran studio di biro konsultan arsitektur anggota Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) dan Forum Yogyakarta Young Architect Forum (YYAF),” kata Yulianto Purwono.
Mahasiswa juga menghasilkan buku ber-ISBN berjudul ‘Perancangan Partisipatif Arsitektur Pesantren.’ Mereka juga mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) yang berjudul ‘Permukiman Wedikengser Bantaran Sungai Winongo’ dan berjudul ‘PETA BUMI: Penataan Tanah Indung Bumijo untuk matakuliah Advokasi Desain.’
“Selanjutnya, kegiatan kerjasama dengan Bappeda Yogyakarta yaitu Desain Booth Ruang Laktasi yang dikerjakan dalam matakuliah Arsitek Ulil Albab,” kata Yulianto Purwono.
Program ini, kata Yulianto Purwono, dirancang untuk menanamkan nilai kepemimpinan arsitek (architect leadership), kepekaan sosial, serta kemampuan kerja lintas disiplin. Para lulusan tidak hanya dibekali kompetensi teknis, tetapi juga nilai-nilai etika dan tanggung jawab sosial profesi, sebagaimana ditanamkan melalui kerja sama erat dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).
“Kami bangga menyerahkan para lulusan kepada IAI untuk selanjutnya didampingi dalam karir keprofesian mereka. Semoga mereka senantiasa membawa semangat berkarya, beretika, dan mengabdi bagi kemajuan arsitektur Indonesia,” kata Yulianto P Prihatmaji.
Menurut Yulianto Purwono, kelulusan ini menandai kontribusi nyata UII dalam mencetak arsitek-arsitek profesional yang tidak hanya siap berkarya di ranah nasional dan internasional. Tetapi juga menjadi pelayan masyarakat yang peka terhadap kebutuhan ruang dan lingkungan hidup berkelanjutan. (*)