Smart Manufacture Dekatkan Mahasiswa Teknik Industri UII dengan Dunia Kerja

Smart Manufacture
Putri Dwi Annisa dan Abdullah ‘Azzam saat memberikan keteraangan kepada wartawan. (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Program Studi (Prodi) Teknik Industri Internasional, Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) mengembangkan media pembelajaran Smart Manufacture. Selain itu, Prodi Teknik Industri Internasinal juga telah membentuk Tim Smart Manufacture.

Tim ini dibentuk dengan tujuan menghubungkan dunia industri dengan pendidikan, dengan fokus pada teknologi terkini berbasis kecerdasan buatan (AI) dan internet of things (IoT). Perubahan mendalam di dunia industri adalah semakin mengadopsi teknologi AI dan IoT.

Bacaan Lainnya

Demikian diungkapkan Ir Abdullah ‘Azzam, ST, MT, IPM, Ketua Tim Smart Manufactur FTI UII kepada wartawan di Yogyakarta, Selasa (19/12/2023). Dalam lingkungan manufaktur modern, pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola, menginstalasi, dan memanfaatkan teknologi ini menjadi krusial.

Smart Manufacture sebagai sarana pembelajaran mahasiswa. (foto : heri purwata)

“Karena itu, tim ini berperan penting dalam memfasilitasi pengadaan, instalasi, dan pelatihan alat-alat berbasis AI dan IoT, yang akan digunakan di laboratorium pendidikan,” kata Abdullah ‘Azzam yang didampingi Putri Dwi Annisa, ST, MSc, Kepala Laboratorium Manufaktur Jurusan Teknik Industri.

‘Azzam menambahkan pemasangan alat di laboratorium tersebut bertujuan memperkenalkan mahasiswa kepada konsep dan aplikasi praktis teknologi ini dalam konteks industri. Hal ini juga bertujuan mempersiapkan mahasiswa dengan pemahaman yang relevan untuk menghadapi tantangan dan peluang di dunia kerja yang semakin terkoneksi dan cerdas.

“Dengan cara ini, Tim Smart Factory Installation berperan sebagai jembatan penting antara dunia pendidikan dan industri. Selain itu, juga membantu menciptakan generasi tenaga kerja yang siap menghadapi perubahan teknologi dalam lingkungan manufaktur masa depan,” kata ‘Azzam.

Menurut ‘Azzam, pengenalan teknologi AI dan IoT di laboratorium pendidikan, mahasiswa dapat mengakses pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan dunia industri yang terus berkembang. “Ini membuat pendidikan menjadi lebih relevan dengan tuntutan pasar kerja,” kata ‘Azzam.

Putri Dwi Annisa menambahkan Prodi Teknik Industri Internasional memiliki enam laboratorium sebagai fasilitas pendukung proses pembelajaran mahasiswa. (1) Laboratorium Sistem Manufaktur Terintegrasi (SIMANTI), (2) Laboratorium Inovasi dan Perancangan Organisasi (IPO), (3) Laboratorium Data Mining (DATMIN). Kemudian, (4) Laboratorium Pemodelan Simulasi Industri (Delsim), (5) Laboratorium Desain Sistem Kerja dan Ergonomi (DSKE), dan (6) Laboratorium Enterprise Resource Planning (ERP).

“Laboratorium ERP merupakan satu-satunya laboratorium Teknik Industri di Indonesia yang bekerjasama dengan SAP University Alliance Program. LabSimanUII menyediakan kelas praktikum Proses Manufaktur, Desain Perancangan Teknik Industri dan Assembly Line Balancing untuk mahasiswa Teknik Industri,” kata Putri. (*)