Roaida Yanti Presentasikan Hasil Penelitian di CyMaEn, Bangkok

Yanti
Roaida Yanti, Gisya Amanda Yudhistira, dan Jundi Nourfateha Elquthb saat di Bangkok, Thailand. (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Perusahaan di Indonesia telah menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengan cukup baik. Tetapi di lapangan masih terjadi insident dan accident kerja. Berdasarkan hasil penelitian, faktor tertinggi penyebab kecelakaan kerja adalah manusia dengan persentase 51,66% dan lingkungan sebesar 31,85%.

Itulah hasil penelitian yang dilakukan Roaida Yanti, mahasiswi Program Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII). Roaida Yanti mengangkat judul penelitian ‘Mitigation Strategy of Work Accident Risks Using Analytical Network Process (ANP) Method.

Bacaan Lainnya

Penelitian tersebut telah dipresentasikan pada International Conference on Cyber Management and Engineering (CyMaEn) di Centara Watergate Pavillion Hotel Bangkok, Thailand, Kamis-Jumat (26-27/1/2023). Dalam mempresentasikan hasil penelitiannya, Roaida Yanti bersama Jundi Nourfateha Elquthb, mahasiswa Prodi S1 Teknik Industri dan Gisya Amanda Yudhistira, ST, mahasiswi Prodi S2 Teknik Industri, FTI UII. Mereka didampingi Dr Qurtubi, Dosen Jurusan Teknik Industri, UII, Reviewer & Session Chair pada CyMaEn.

Lebih lanjut Roaida Yanti menjelaskan para pekerja kurang memiliki kesadaran terhadap keselamatan kerja. Sehingga perusahaan perlu strategi mitigasi dengan meningkatkan pengawasan dan perbaikan Standar Operasional Prosedur (SOP).

Dalam presentasi di Bangkok, Roaida mengangkat judul Risk Analysis, Quality Control, and Reliability. Konferensi internasional ini dihadiri para ahli, peneliti, profesor, profesional, dan mahasiswa di bidang Manajemen dan Teknik. Mereka diharapkan dapat berbagi pengetahuan dan keahlian di berbagai bidang Sistem Fisik Cyber.

Roaida Yanti mengungkapkan rasa syukur bisa mengikuti konferensi internasional secara luar jaringan (Luring). Selama ini, konferensi internasional yang diikuti secara online, sehigga tidak bisa berkomunikasi dengan peserta yang lain.

Alhamdulillah mengikuti konferensi secara Luring ini, membuat saya memiliki pengalaman baru, bisa berkomunikasi dan berdiskusi dengan peneliti dan akademisi dari berbagai negara, bisa menambah banyak wawasan dari mereka,” kata Roaida Yanti.

Roaida Yanti juga merasa takjub dengan cara peserta konferensi mengapresiasi setiap peserta lain yang melakukan presentasi dan bertanya tidak memandang status mahasiswa, dosen, atau profesor. Semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk berbagi cara pandangnya terhadap suatu isu. “Selain itu yang paling menarik bagi saya adalah bisa meng-explore Thailand selama beberapa hari mulai dari tempat wisata, kultur, makanan, dan lain sebagainya,” katanya. (*)