YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Prof Fathul Wahid ST, MSc, PhD menegaskan pihaknya memiliki misi utama untuk membawa Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) PhD pulang ke Indonesia. Pernyataan ini dikemukan setelah mengetahui keberadaan Rafie Pratama yang saat ini terdeteksi di Boston, Amerika Serikat.
Rektor UII mengemukakan hal tersebut kepada wartawan seusai Rapat Terbuka Senat dalam rangka Milad ke 80 UII di Auditorium Abdul Kahar Mudzakkir Kampus Terpadu UII Yogyakarta, Senin (20/2/2023). Rektor UII didampingi Drs Suwarsono Muhammad, MA, Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII.
“Posisi di Boston, tidak kami ketahui secara pasti. Sehingga kami perlu waktu untuk melacaknya. Misi utama kami adalah membawa Mas Rafie pulang ke Indonesia,” tandas Fathul Wahid.
Fathul Wahid menjelaskan tentang ikhtiar UII dalam melacak keberadaan Rafie Pratama. “Kami komunikasi dengan banyak pihak. Saya secara personal kontak ke KBRI Oslo untuk memastikan bahwa mas Rafie sudah meninggalkan Bandara Oslo,” kata Fathul.
Selanjutnya, kata Fathul, menggunakan teknologi yang dimiliki UII, mencari jejak digital yang terdokumentasi. Akhirnya, mendapatkan jejak di beberapa tempat, termasuk sign out Rafie Pratama di Turki.
UII juga menemukan jejak lain yaitu ada koneksi internet dari handphone Rafie Pratama. Sehingga Fathul berasumsi, dengan beberapa teknologi yang digunakan, salah satunya Virtual Personal Network (VPN) yaitu eduVPN. Akhirnya UII bisa melacak lokasi koordinatnya yaitu di sekitar Kota Istanbul, Turki.
“Dengan dua bukti itu, kami akhirnya bisa memastikan bahwa Mas Rafie sudah meninggalkan Oslo dan sampai di Istanbul. Alhamdulillah setelah mendapatkan data tersebut, kami dapat konfirmasi dari KBRI Turki. Bahwa menurut otoritas setempat Mas Rafie sudah meninggalkan wilayah Skengen,” katanya.
Dalam pelacakan berikutnya, mendapatkan informasi Rafie Pratama telah meninggalkan Istanbul menuju ke Boston, Amerika Serikat. “Kawan-kawan Kementerian Luar Negeri dan KBRI berkoordinasi dengan KJRI New York. Akhirnya, dipastikan berdasarkan data dari otoritas setempat ada pergerakan keluar Bandara atas nama Rafie dan menggunakan paspor dengan nomor yang sama,” ujarnya.
Fathul berharap media massa dapat membantunya. Sebab adaya pemberitaan memunculkan tekanan-tekanan yang luar biasa. “Kami berharap pemberitaan itu tidak memberikan tekanan tambahan. Sehingga jangan sampai tekanan itu justru membatalkan atau menghalangi kami untuk memulangkan Mas Rafie,” kata Fathul.
Fathul menilai Rafie tidak pernah berafiliasi dengan lembaga yang visi misinya bertentangan dengan UII. “Kemungkinan kecil, dan ini bisa dikuatkan oleh pendapat kawan-kawan yang di kampus. Mas Rafie orang cerdas, terbukti dari sekolahnya, karya-karyanya, keseriusannya bekerja. Sekarang Mas Rafie sebagai Wakil Dekan Bidang Sumber Daya Manusia dan selama ini tugas yang kami berikan dijalankan dengan baik,” katanya.
Sementara Suwarsono juga menandaskan jika Rafie Pratama mempunyai reputasi yang baik tingkat nasional dan internasional. “Dia sering memiliki proyek-proyek internasional dan juga memiliki publikasi pada jurnal-jurnal yang bereputasi tingkat internasional. Jadi secara akademik Pak Rafie itu oke,” kata Suwarsono. (*)