Prodi Rekayasa Tekstil UII Sumbang APD ke Masyarakat

Dari kiri-kanan: Dr. Drs. Rohidin, S.H., M.Ag. (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan & Alumni UII); Dr. Abdul Jamil, S.H., M.H. (Ketua Tim Covid-19 UII / Dekan Fakultas Hukum UII); dan Ir. Drs. Faisal RM, MT, Ph.D (Ketua Prodi Rekayasa Tekstil FTI UII). (foto: istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Program Studi Rekayasa Tekstil, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII) menyumbang alat pelindung diri (APD) berbahan jenis 8450 30R/7454 30C kepada masyarakat dan tenaga medis, Kamis (16/4/2020). Sebanyak 2.000 pieces (pcs) masker untuk masyarakat, dan 100 pcs pakaian pelindung (protective clothing) bagi tenaga medis Puskesmas dan Rumah Sakit di sekitar Kampus Terpadu UII.

Suharno Rusdi, PhD, Ketua Jurusan Teknik Kimia FTI UII mengungkapkan hal tersebut dalam rilis yang dikirim ke redaksi jogpaper.net, Sabtu (18/4/2020). Bantuan tersebut merupakan tahap pertama dan selanjutnya akan ada bantuan lainnya.

Bacaan Lainnya

“Pada tahap berikutnya akan dibagikan sebanyak 8.000 pcs masker dan 400 pcs pakaian pelindung. Sehingga total akan disumbangkan 10.000 pcs masker dan 500 pcs pakaian pelindung kesehatan,” kata Suharno Rusdi yang juga Ketua Umum IKATSI (Ikatan Ahli Tekstil Seluruh Indonesia).

Dijelaskan Suharno, APD produk Prodi Rekayasa Tekstil menggunakan bahan-bahan khusus sehingga aman bagi penggunanya. APD ini menggunakan bahan Spun viscose yarn 8450 30R dan Spun cotton yarn 7454 30C, yang telah melalui proses kimiawi sehingga memiliki sifat Water Repellent (menolak air) dan Anti Bacterial.

“APD ini telah diuji di Laboratorium Kendali Mutu Prodi Rekayasa Tekstil FTI UII.B berdasarkan hasil laboratorium diperhitungkan APD tersebut akan mampu menangkal virus corona,” kata Suharno.

Sedang masker, jelas Suharno, terbuat dari dua lapis kain. Bagian luar menggunakan bahan 8450 30R dan bagian dalam 7454 30C, sedang kain pelindung terbuat dari 8450 30R 100%. “Dengan spesisfikasi tersebut masker ini akan terasa nyaman karena memiliki sifat dapat ditembus udara (breathable) dan dapat dicuci ulang dan digunakan kembali (washable) setelah melalui proses sterilisasi,” katanya.

Berdasarkan penelitian, kata Suharno, ukuran partikel (perticel size) virus corona sebesar 0,12 mikron. Sedang proses penyempurnaan kimiawi Water Repellent membuat kain dapat menolak air, juga memiliki porosity lebih kecil dari 0.12 mikron.

Sehingga APD produk Prodi Rekayasa Tekstil mampu memblokir virus corona menembus ke badan ataupun terhirup oleh manusia. Sedang proses anti bacterial, membuat si pemakai APD tidak akan terkontaminasi oleh jenis bakteri apapun.

Menurut Suharno, puluhan bahkan ratusan tenaga medis yang tertular bahkan sampai meninggal saat menangani wabah Covid -19 disebabkan kurang efektifnya APD yang mereka kenakan. “Dengan dikenalkannya APD jenis 8450 30R/7454 30C ini diharapkan dapat mengurangi jatuhnya kurban tenaga medis akibat terkena resiko tertularnya virus corona. Kini Prodi Rekayasa Tekstil UII sedang mengembangkan APD yang lebih aman yaitu menggunakan bahan hydrophobic (tidak menyerap air),” harap Suharno.

Program Studi Rekayasa Tekstil UII, jelas Suharno, merupakan program studi satu-sutunya di Indonesia yang menyelenggarakan Pendidikan Rekayasa Tekstil program Sarjana S1. Program Studi ini mendalami pemintan di bidang Garmen dan Tata Busana, Proses Kimia Tekstil, Proses Manufaktur Tekstil, Tekstil Fungsional, serta Teknologi Batik dan Kerajinan Tekstil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *