Prestasi Dosen dan Mahasiswa UWM Meningkat Tajam

UWM
Prof Edy Suandi Hamid saat menyampaikan pidato Dies Natalis ke 40 UWM di Yogyakarta, Jumat (7/10/2020). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Prestasi akademik dan non-akademik di lingkungan dosen dan mahasiswa Universitas Widya Mataram (UWM) terus mengalami peningkatan. Prestasi tersebut sebagai bagian penting dalam proses mencapai kampus yang unggul dalam budaya.

Rektor UWM Prof Dr Edy Suandi Hamid MEc mengemukakan hal itu pada pidato Dies Natalis ke-40 UWM di Kampus Terpadu Jalan Tata Bumi Selatan, Banyuraden, Gamping Sleman, Jumat (7/10/2022). Peningkatan akademik, salah satunya ditandai dengan penerbitan buku dari para dosen.

Bacaan Lainnya

“Apabila pada periode 2020/2021 terbit sebanyak 12 buku, maka pada periode berikutnya jumlah buku yang terbit naik dau kali lipat. Sebanyak 26 buku diterbitkan pada tahun akademik 2021/2022 atau meningkat 116,7%,” kata Edy.

Selain itu, peningkatan juga terjadi dalam publikasi jurnal internasional dan hak intelektual (HAKI). Publikasi internasional naik dari tiga menjadi 12 publikasi atau naik 300%. “Dalam bidang HAKI juga mengalami kenaikan sebesar 425% dari 4 menjadi 21 HAKI,” katanya.

Dari segi kualifikasi dosen, saat ini ada 18 dosen berkualivikasi doktor atau 20,68 % dari keseluruhan dosen yang ada. Angka ini sudah di atas rata-rata doktor di Perguruan Tinggi Indonesia yang baru 15, 58%.

Lebih lanjut Edy menjelaskan, dalam penyelenggaraan pendidikan, UWM menambah perbendaharaan pelayanan dengan membuka pasca sarjana hukum atau program magister hukum. “Magister hukum menjadi program perdana untuk meluluskan sarjana strata dua,” ujarnya.

Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Humas, Kerjasama dan Kebudayaan, menurut Edy, capaian prestasi mahasiswa dalam bidang olah raga taekwodo. Atlet taekwondo Do Basusena meraih 1 Medali Emas, 3 Medali Perak dan 1 Medali Perunggu dalam kejuaraan daerah antar mahasiswa. Kemudian Trio Bagus Wara dari Mapawima meraih JQR River Resque.

“Bidang kerjasama mencatat kegiatan kerjasama antarperguruan tinggi dalam negeri dan perguruan tinggi internasional, antara lain kerjasama UWM dan Northern Illinois University (NIU) Amerika Serikat (AS),” katanya.

Sedang jumlah alumni atau lulusan UWM yang terus menjalin komunikasi dengan almamater tercatat sebanyak 9.479 orang dan mereka tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Berkaitan dengan hari jadi ke-40, Edy Suandi Hamid menyatakan, UWM memasuki usia yang cukup dewasa bagi Perguruan Tinggi di Indonesia, namun masih relatif muda jika dibandingkan dengan perguruan-perguruan tinggi di dunia.

“Dies Natalis ke-40 kami pandang sebagai momentum mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyelenggaraan UWM secara konsisten dapat memberikan kontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” harapnya.

Kamis Legi
UWM didirikan pada Kamis Legi, 7 Oktober 1982 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan KPH Mangkubumi (Sri Sultan Hamengku Buwono X). Sebagai kampus berbasis budaya, UWM memiliki keunggulan yang dapat menjadi pembeda dengan universitas lain di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) maupun universitas di Indonesia.

Sebagai kampus yang berbasis budaya, menurutnya, UWM mengemban amanah luhur yaitu membentuk jati diri bangsa bernilai budaya yaitu Bermoral, Beretika dan Bermartabat. Nilai budaya tetap dibutuhkan di tengah berjalannya waktu, karena terjadi perubahan waktu menyebabkan adanya perubahan pada perilaku manusia dan jika tidak dikuatkan dengan budaya maka akan semakin berbahaya.

“Perubahan tersebut tidak hanya disebabkan oleh adanya perubahan waktu namun juga disebabkan oleh adanya perubahan teknologi, yang bisa berdampak terhadap perubahan perilaku manusia, perubahan industri, termasuk industri pendidikan,” tandas Edy Suandi Hamid. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *