YOGYAKARTA — Pengunduran diri Dr Ir Harsoyo MSc dari jabatan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta disetujui rapat senat, Senin (30/1/2017). Rapat senat juga menyetujui pengunduran diri Dr Abdul Jamil SH dari jabatan wakil rektor III.
Demikian dikatakan juru bicara UII, Karina Utami Dewi kepada wartawan di Yogyakarta, Senin (30/1/2017). Harsoyo dan Abdul Jamil mengundurkan diri dari jabatannya karena kematian tiga mahasiswanya saat mengikuti The Great Camping (TGC) Mapala Unisi UII di lereng Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat – Jumat (13-20/1/2017).
Ketiga mahasiswa meninggal dunia secara berturut-turut, Jumat (20/1), Sabtu (21/1) dan Selasa (24/1). Mereka adalah M Fadli mahasiswa Teknik Elektro, Syaits Asyam mahasiswa S2 Tekonologi Industri, dan Ilham Nurpadmy Listia Adi mahasiswa Fakultas Hukum.
Lebih lanjut Karina mengatakan Tim Pencari Fakta masih menindaklanjuti insiden TGC hingga target menyelesaikan pencarian hingga tiga hari ke depan (Kamis 2/2/2017). “Sedang penjemputan dua terduga pelaku kekerasan Diksar Mapala TGC 37 pada hari Senin (30/1/2017), merupakan kewenangan kepolisian. UII selaku institusi yang berpihak pada penegakan hukum menghormati kewenangan tersebut,” kata Karina.
Sebelumnya, Harsoyo membantah bahwa pengunduran diri ini karena adanya tekanan dari pihak mana pun, termasuk menteri. “Surat pengembalian amanah itu telah saya buat dan konsultasikan kepada Ketua Badan Wakaf bahkan sebelum mendengar berita Menteri akan datang ke Yogyakarta,” tandasnya.
Harsoyo mengatakan saat jatuh korban meninggal ketiga, dirinya istijab dan istighfar. “Mungkin ini kesalahan rektor yang tidak peka dengan hal-hal yang ada. Kalau kita mengacu pada Alquran, membunuh satu orang manusia sama dengan membunuh manusia seluruhnya. Sebaliknya, memberi kehidupan satu orang manusia, maka memberi kehidupan seluruhnya. Satu sudah terlalu banyak apalagi tiga,” ujar Harsoyo.
Harsoyo menyadari bahwa keputusan pengunduran dirinya dimaknai secara berbeda-beda. Ada sebagian yang menilai dirinya lari dari tanggungjawab, ada juga yang menolak pengunduran diri tersebut dan kemudian melakukan kampanye di media sosial melalui tagar SaveRektorUII dan sebagainya. Karena itu, melalui penjelasan tersebut, Harsoyo berharap agar sivitas menerima dan mendukung pengunduran diri tersebut.
“Hal ini saya lakukan demi UII, sehingga tidak perlu lagi membuat petisi apapun untuk membela saya jadi rektor. Saya berterimakasih karena begitu banyak yang peduli pada saya, namun mohon hal tersebut dicukupkan sampai di sini,” tandas Harsoyo.
Penulis : Heri Purwata