Mahasiswa Wajib Melek Literasi Keuangan Agar tak Terjebak Skema Penipuan

OJK
Friderica Widyasari Dewi. (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Friderica Widyasari Dewi, Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen menandaskan agar mahasiswa wajib membekali diri literasi dan inklusi keuangan agar tidak terjebak skema penipuan. Literasi meliputi penguasaan pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan keuangan termasuk di dalamnya kegiatan investasi.

Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan hal tersebut di hadapan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada acara Studium Generale, Jumat (18/11/2022). Studium Generale yang dilaksanakan di Gedung Grha Sabha Pramana tersebut mengangkat tema ‘Generasi Muda Melek Investasi.’

Bacaan Lainnya

“Mahasiswa-mahasiswi harus cerdas, alert, paham dan jangan sampai masuk di skema-skema penipuan. Bekali diri dengan pengetahuan, percaya diri dan pengendalian diri. Gunakan dan manfaatkan masa muda dengan sebaik mungkin,” pesan Friderica.

Lebih lanjut Friderica mengatakan literasi dan inklusi keuangan yang berimbang akan memberikan manfaat yang besar bagi mahasiswa. Kemanfaatannya, tidak hanya dalam meraih hidup yang lebih sejahtera, tetapi juga turut berkontribusi terhadap pertumbuhan sektor jasa keuangan.

Friderica juga berharap mahasiswa yang telah memiliki literasi dan inklusi keuangan dapat menularkan kepada masyarakat. “Semakin tinggi tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat, maka semakin banyak masyarakat yang akan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan secara tepat, sesuai kebutuhan dan kemampuan serta tetap memperhatikan aspek pengelolaan risikonya,” kata
Friderica.

Sedang Rektor UGM, Prof dr Ova Emilia, M Med Ed, Sp OG(K), PhD menyambut baik Studium General yang mengangkat topik literasi dan inklusi keuangan. Pencerahan yang dilakukan OJK ini diharapkan dapat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi mahasiswa yang merupakan generasi muda menuju usia produktif. “Ini menjadi langkah awal bagi Gadjah Mada Muda (GAMADA) dalam menyongsong kehidupan yang lebih baik di masa depan dan sejahtera,” kata Ova Emilia.

Rektor UGM berharap GAMADA benar-benar memahami materi yang disampaikan narasumber dari OJK dan memiliki motivasi yang kuat untuk lebih baik di masa depan. Terutama, dalam membangun perencanaan keuangan dan pengelolaan investasi.

“Para pemuda adalah harapan bangsa yang harus dibekali dengan literasi keuangan secara memadai sehingga para generasi muda lebih cakap keuangan serta mampu mewujudkan Indonesia emas 2045 mendatang,” harap Ova Emilia.

Ova Emilia juga berharap kepada seluruh mahasiswa agar dapat mengubah mindset atau pola pikir tentang keuangan. “Melek investasi tidak harus menunggu tua atau mapan, namun dapat dilakukan sedini mungkin dengan nominal uang yang terjangkau,” katanya.

Selanjutnya, untuk mengakselerasi pemahaman literasi dan inklusi keuangan di lingkungan kampus dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Program Magang, Pusat Literasi Keuangan dan Small Business Development Center. Penandatangan dilakukan Ketua Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan Daerah Istimewa Yogyakarta (FKIJK-DIY) dan Dekan Sekolah Vokasi UGM. (*)