MAGELANG, JOGPAPER.NET — Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), Dr Lilik Andriyani, SE, MSi, mengharapkan lulusan wajib menjadi pribadi tangguh, adaptif, dan solutif. Sebab saat ini kondisi ekonomi global sedang mengalami ketidakpastian.
Rektor UNIMMA mengemukakan hal tersebut pada Wisuda ke-83 Program Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana Periode II Tahun Akademik 2024/2025 di Auditorium Kampus 1 UNIMMA, Rabu (23/4/2025). Wisuda diikuti sebanyak 260 lulusan dan Gilang Satria Putra Ramadhan SKom, dari Program Studi Teknik Informatika sebagai wisudawan terbaik dengan IPK 3,95.
“Dunia kerja dan masyarakat saat ini tidak hanya membutuhkan orang yang cerdas secara intelektual, tetapi juga yang ulet secara emosional dan spiritual. Tidak cukup hanya menjadi sarjana; jadilah sarjana yang memberi makna,” kata Lilik Andriyani.
Lilik Andriyani mengingatkan jika kondisi ekonomi global yang tidak pasti bukan merupakan halangan untuk berkarya. Namun kondisi tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi dan lulusan dituntut menjadi pribadi yang solutif. “Jadikan setiap kesulitan sebagai kesempatan untuk tumbuh, dan setiap kegagalan sebagai pelajaran untuk naik kelas dalam kehidupan,” kata Lilik Andriyani.
Rektor juga mengharapkan wisudawan untuk menjadi pemimpin yang amanah, profesional, dan menginspirasi di manapun mereka berada. “Jadilah pembelajar sepanjang hayat. Teruslah berkarya, membangun jejaring, dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Bawa nama baik UNIMMA dengan kebanggaan dan tanggung jawab,” harap Lilik.
Sementara Prof Mahfud Sholihin, PhD, Ak, CA, CPA, Pimpinan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah mengapresiasi UNIMMA atas kualitas pendidikan dan pembinaan karakter mahasiswanya. “Perguruan Tinggi Muhammadiyah memiliki keunggulan khas dengan catur dharma: pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, dan Al-Islam Kemuhammadiyahan. Ini yang membuat kita berbeda dan lebih unggul,” kata Mahfud.
Mahfud juga mengharapkan wisudawan menguasai soft skills untuk melengkapi kemampuan hard skills. “Softskills kini bahkan lebih dicari daripada hard skills. Kemampuan komunikasi, kolaborasi, dan kepemimpinan menjadi aspek penting yang dilihat oleh para recruter,” kata Mahfud. (*)