Kezia, Mahasiswa UAJY Menangi NRC Grant 2020

Kezia Febiola Wibowo. (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Kezia Febiola Wibowo, mahasiswa Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FTB UAJY) berhasil menjadi salah satu pemenang dalam kompetisi Nutrifood Research Center (NRC) Grant 2020 yang diadakan PT Nutrifood Indonesia. Ia berhak mendapatkan dana riset dan pendampingan dari NRC selama dua tahun.

Kezia mengangkat judul penelitian ‘Daging Analog Kacang Tunggak Rendah Lemak Tinggi Protein dengan Penstabil Ekstrak Kulit Kakao.’ Sedang tema kompetisi NRC tahun 2020 adalah ‘Membangun Indonesia yang Lebih Sehat Melalui Penelitian Terkait Pembatasan Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak.’

Daging Analog merupakan bahan makanan nabati yang mengandung protein tinggi dan rendah kolesterol. Bahan pembuatan daging analog adalah tepung kacang merah, tepung tempe, gluten, pala bubuk, bawang putih bubuk, gula pasir, dan minyak wijen.

Bacaan Lainnya

Kompetisi ini dilaksanakan melalui Daring (dalam jaringan) mulai bulan Maret hingga Oktober 2020. Dewan juri terdiri Prof Dr Antonius Suwanto, Prof Dr Made Astawan, dan Prof Dr Maggy T Suhartono. Seleksi ini memilih tiga proposal penelitian terbaik dan Kezia berhasil menjadi tiga besar.

Menurut Kezia, pemilihan judul ini berangkat dari banyak masalah dialami orang yang konsumsi daging yakni kolesterol tinggi. Kadar kolesterol ini menimbulkan berbagai penyakit di dalam tubuh. “Daging analog dari kacang tunggak diklaim memiliki kadar lemak yang lebih rendah,” kata Kezia.

Kacang tunggak banyak ditemukan di daerah Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Proses penggunaan kacang tunggak menjadi salah satu upaya dalam pengolahan bahan lokal.

Sedang penggunaan ekstrak kakao bertujuan untuk menciptakan tekstur daging analog agar menyerupai dengan daging asli. “Semoga penelitian ini bisa bermanfaat untuk masyarakat, untuk Universitas Atma Jaya Yogyakarta, dan PT. Nutrifood Indonesia,” harap Kezia sambil menambahkan kontrak pelaksanaan penelitian dengan PT Nutrifood Indonesia akan berlangsung selama dua tahun.

Walaupun terkendala dengan adanya pandemi Covid-19 dan perubahan sistem secara online namun tidak menghalangi semangat Kezia dalam mengikuti kompetisi. Usaha yang besar disertai dengan kesabaran dan ketekunan niscaya akan membuahkan hasil yang baik. “Jangan takut duluan, kalau tidak ada teman jalani sendiri aja, jangan lupa terus minta bimbingan dosen dan jangan lupa berdoa,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *