Data Scientist Semakin Dibutuhkan di Era Digital

YOGYAKARTA — Data dari website pada perusahaan-perusahaan besar semakin hari bertambah besar. Data besar atau Big Data membutuhkan pengelolaan yang profesional sehingga data tersebut dapat digunakan untuk kemajuan perusahaan. Karena itu, dibutuhkan Data Scientist atau Statistikawan yang handal untuk mengolah Big Data.

Demikian diungkapkan Dr Raden Bagus Fajriya Hakim SSi, MSi, Ketua Program Studi Statistika Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Indonesia (UII) kepada wartawan di Yogyakarta, Jumat (22/9/2017). Hakim mengungkapkan hal tersebut bersamaan digelarnya Enthusiastic Statistics Weekend (ESW) di Data Mining Laboratorium FMIPA UII, Jumat – Ahad (22-24/9/2017).

Bacaan Lainnya

ESW berisi pelatihan workshop tentang Data Scientist, stadium general dan pameran hasil kerja praktek mahasiswa. Stadium general yang dilaksanakan Sabtu (23/9/2017) menghadirkan nara sumber Yongky Susilo, Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia.

Dijelaskan Hakim, kompetensi seorang Data Scientist adalah harus bisa merencanakan, mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis data, mengintepretasikan hasil analisisnya, dan mempresentasikan data. Kehadiran Big Data, telah memunculkan banyak metode baru untuk menganalisa big data tersebut.

Di antaranya, kata Hakim, muncul mesin learning, random forex, dan banyak metode baru lainnya. “Kalau perusahaan itu bisa mengelola Big Data yang dimiliki, bisa mempertahankan konsumennya. Atau bahkan bisa digunakan untuk mengembangkan perusahaan tersebut,” katanya.

Untuk menciptakan Data Scientist yang handal, jelas Hakim, Prodi Statistika FMIPA UII telah menerapkan kurikulum tahun 2017 yaitu Enthusiasme Statistik. “Kurikulum baru ini sudah mengacu kepada KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia,red),” katanya.

Saat ini, kebutuhan Data Scientist di perusahaan-perusahaan besar sangat tinggi. Sedang ketersediaan Statistikawan relatif masih sedikit dan pemenuhan kebutuhan baru sekitar 10-20 persen. “Kalau di Jakarta, masih terjadi saling membajak Data Scientist atau Statistikawan,” katanya.

Selain penerapan kurikulum 2017, Prodi Statistika FMIPA UII juga melakukan Study Tour of Statistics (STORIES) ke Universiti Teknologi Malaysia, Senin – Selasa (11-12/9/2017). Mereka belajar tentang pengelolaan Big Data dan meningkatkan wawasan global mahasiswa.