‘Banyuraden Digital Valley’ Jembatan UWM dan Masyarakat

Puji Qomariah
Puji Qomariah saat menyampaikan materi di BDV UWM Yogyakarta. (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Universitas Widya Mataram (UWM) kembali memenangkan kompetisi hibah Gerakan Nasional Revolusi Mental dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Hibah berupa kegiatan Workshop Literasi Digital bertemakan ‘Banyuraden Digital Valley,’ Rintisan Budaya Literasi Digital dan Literasi Budaya UWM.

Ketua pelaksana sekaligus pengusul, Puji Qomariyah mengatakan workshop Literasi Digital Seri I dilaksanakan di Pendopo Agung Kampus Terpadu UWM Banyuraden, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin-Jumat (25-29/9/2023). Kepindahan kampus UWM dari Kompleks nDalem Mangkubumen ke Kampus Terpadu UWM di Kalurahan Banyuraden tidak hanya fisik semata, namun juga entitas sebagai Kampus Berbasis Budaya.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut Puji Qomariyah yang juga Wakil Rektor III UWM mengatakan Kampus Terpadu UWM di Banyuraden terus didiseminasi dan dikembangkan sebagai satu wujud keseriusan menuju UWM Unggul yang Beretika, Bermoral dan Bermartabat. “Di Kampus Terpadu ini nantinya diharapkan menjadi ruang budaya yang lebih luas dengan interaksi, dialog, serta kerjasama dengan berbagai pihak, utamanya dengan masyarakat sekitar dalam membangun sinergi maupun kolaborasi untuk bersama-sama mewujudkan kesejahteraan sosial,” kata Puji.

Puji menambahkan UWM memiliki basis konsep gerakan revolusi mental pendidikan karakter yang melekat dalam berbagai kegiatan. “Kali ini UWM membangun Budaya Literasi dalam rangka membangun rintisan Banyuraden Digital Valley,” katanya.

Menurut Puji, awal rintisan Banyuraden Digital Valley, UWM akan melakukan secara bertahap seiring dengan pembangunan Kampus Terpadu. Banyuraden Digital Valley (BDV) merupakan ruang (space-place) taman budaya yang dibangun dan diikhtiarkan UWM agar bisa tumbuh dan menyatu dalam kehidupan masyarakat terintegrasi dengan dunia kampus. “BDV diharapkan besar bersama masyarakat dan menjadi agen perantara dan pembangun sinergi-kolaborasi antara akademisi, dunia usaha atau industri, pemerintah, dan masyarakat,” kata Puji. (*)