YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Widya Mataram (BEM FE UWM) mendorong mahasiswa untuk berwirausaha. Untuk menambah wawasan bagi mahasiswa untuk memulai usaha, BEM UWM menggelar seminar One Day Seminar bertema Trend Berwirausaha Zaman Now di ruang Soekarno Nehru UWM, Senin (14/5/2018).
Dijelaskan Dr Jumadi SE, MM, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UWM, seminar ini menghadirkan narasumber Bahri, SE, MM, Dosen FE UWM; Drs Supriyanta SE, MM, dosen FE UWM; Sindu Sugito, praktisi Public Speaking; dan Munir Hadi Martana, SE, Motivator Wirausahawan Muda.
Dalam paparannya, Bahri mengatakan saat ini semakin sulit persaingan dunia kerja. Karena itu, mahasiswa harus dipersiapan dari sekarang melalui kreativitas dan inovasi dalam bidang usaha.
“Sesorang harus bisa menjadi entrepreneur. Pengembangan jiwa wirausaha bagi mahasiswa untuk merintis sebuah usaha sangatlah penting dilakukan mengingat besarnya peran entrepreneur sebagai salah satu pilar dalam mendukung perekonomian suatu negara,” kata Bahri.Sedang Supriyanta mengatakan memulai usaha bisa dimulai dengan melirik lingkungan sekitar dan kebutuhan sehari-hari. Dalam memilih produk harus diusahakan yang berbeda dengan produk pada umumnya. produk yang dipilih juga harus unik. “Pelaku wirausaha juga harus mampu memberikan kesan visual menarik pada kemasan produk untuk menarik konsumen,” kata Supriyanta.
Sindu Sugito mengatakan mahasiswa ditutut untuk menguasai public speaking, yaitu teknik dalam berkomunikasi dengan orang lain baik secara personal maupun umum. “Mahasiswa yang berwirausaha harus mampu membangun komunikasi melalui kemampuan berbicara dan gestur tubuh sehingga orang tertarik pada apa yang disampaikan,” kata Sugito.
Sementara Munir Hadi Martana, menyoroti pada aspek mental wirausawan. Mental orang sukses akan selalu berusaha mencari peluang dan memanfaatkan peluang untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomi. “Melipatgandakan apa yang dimiliki pun menjadi ciri yang melekat pada diri seorang sukses. Jadi, sukses bukan ditunggu, melainkan harus dijemput dengan usaha nyata tanpa berkata nanti saja’ atau menunda usaha,” tegas Munir.
