UP 45 dan SKK Migas Jaring Ambasador Pamalu

Rektor UP 45, Bambang Irjanto memberikan sambutan pada pembukaan Seminar Capacity Building The Ambassador di Yogyakarta, Senin (28/5/2018). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Universitas Proklamasi (UP) 45 Yogyakarta bekerjasama dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wilayah Papua dan Maluku (Pamalu) menjaring ambasador (duta perubahan) Indonesia Timur. Penjaringan dikemas dalam bentuk seminar dengan menghadirkan pembicara Dr A Rinto Pudyantoro, Kepala SKK Migas wilayah BagianTimur di Gedung Soekarno UP45 Yogyakarta, Senin (28/5/2018).

Demikian diungkapkan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UP45, Syamsul Ma’arif, ST., M.Eng pada pembukaan seminar Capacity Building ‘The Ambassador’ Hulu Migas Membangun Pribadi Berkarakter Pejuang di Kampus UP45 Yogyakarta. Selain Rinto, seminar ini juga menghadirkan DR Hidayat Alhamid, Communication and External Affairs Department British Petrolium), dan Denny Ruddiard Imbenay, Field HR & IT Sr Supervisor-KMT Petrogas (Basin) Ltd.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut Syamsul Ma’arif, mengatakan penjaringan ini diikuti mahasiswa-mahasiswi asal Papua-Maluku yang sedang kuliah di UPN ‘Veteran’, STTNas, UP45, UGM, dan UTS Akprind. Ada dua alasan UP45 dipilih sebagai penyelenggara penjaringan ambassador. Pertama, fokus studi di bidang-bidang yang mengarahkan karir pada industri yang bergerak di bidang energi, khususnya minyak dan gas (Migas). Kedua, jumlah mahasiswa asal Papua dan Maluku di UP45 Yogyakarta mencapai 30-40 persen.

“UP45 merupakan institusi yang strategis dalam menyiapkan anak-anak asal Papua dan Maluku sebagai ambassador (duta perubahan). Mereka kelak dapat ikut berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah, khususnya di industri Hulu Migas,” kata Syamsul.

Seminar ini, kata Syamsul, dapat memberikan inspirasi bagi mahasiswa geoscience dari Papua dan Maluku yang tersebar di lima perguruan tinggi di Yogyakarta dapat memaksimalkan proses pendidikan selama di Yogyakarta. Mereka diharapkan dapat saling mendorong kemajuan pengembangana kapasitas pribadi melalui penguatan komunitas Papua dan Maluku. “Komunitas ini bersifat membekali mereka agar mampu mengembangkan kemandirian dan profesionalitas di bidangnya,” katanya.

Rektor UP45 Yogyakarta, Ir Bambang Irjanto MBA berpesan kepada calon ambasador yang berada di Yogyakarta agar menjadi diri sendiri. Sebab perpindahan dari Papua, Maluku dan Nusa Tenggara ke Yogyakarta tentu ada perubahan yang sangat drastis. “Ambasador tidak boleh melupakan kebudayaan sendiri, karena budaya itu merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya,” kata Bambang.

Calon ambasador, kata Bambang, harus bisa memperkenalkan budayanya kepada mahasiswa dan masyarakat di Yogyakarta. “Ada pepatah tak kenal tak sayang, Karena itu, ketika ada ulang tahun desa di Sleman dan Kota Yogyakarta, mahasiswa Papua dan Maluku ikut berpartisipasi ikut kirab budaya,” kata Bambang.

Sedang Rinto Pudyantoro mengatakan kehadiran SKK Migas di Papua dan Maluku bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun banyak pertanyaan setelah ada SKK Migas, ternyata masyarakat tidak langsung sejahtera. Karena itu, penjaringan ambasador ini diharapkan bisa menghidupkan kegiatan masyarakat setempat di sekitar SKK Migas. “Ambasador bisa mendorong masyarakat sekitar SKK Migas untuk mengembangkan usaha, sehingga kesejahteraan masyarakat bisa meningkat,” kata Rinto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *