YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Walikota Yogyakarta, dr Hasto Wardoyo mengungkapkan walaupun perekonomian lesu, namun semangat masyarakat untuk berbagi dan bergotong royong tetap tinggi. Selama Bulan Ramadhan 1446 H, puasa ini, gairah masyarakat untuk membantu sesama dengan infaq, sadakah, zakat tetap tinggi.
Hasto Wardoyo mengemukakan hal tersebut pada acara Karangwaru Berbagi di GOR Karangwaru Kidul Yogyakarta, Selasa (25/3/2025). Kegiatan ini dihadiri Kepala Kemantren, Kapolsek, Lurah, juga tokoh masyarakat Karangwaru Prof Dr Edy Suandi Hamid MEc yang juga Rektor Universitas Widya Mataram (UWM). Acara dihibur dengan hadroh dari anak-anak setempat.
Menurut Hasto, keadaan ini sangat baik, karena semangat berbagi tetap meningkat walau daya beli turun. Karangwaru Berbagi membagikan 230 bingkisan kepada warga masyarakat yang kurang mampu. Hasto berharap bingkisan yang dibagikan kepada warga kurang mampu terus meningkat. “Mudah-mudahan tahun depan bisa menjadi 1.230 bingkisan,” kelakar Hasto.
Selain itu, Hasto mengatakan akan memenuhi janjinya saat kampanye yaitu mengatasi sampah di Kota Yogyakarta. “Mengatasi sampah itu berarti meningktkan kebersihan, dan kebersihan itu bagian dari iman,” kata mantan Bupati Kulonprogo dan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ini.
Sedang Edy Suandi Hamid mengapresiasi apa yang dilaksanakan Hasto Wardoyo sebagai Walikota Yogyakarta. Hasto cukup serius membenahi Yogyakarta untuk mewujudkan janjinya saat kampanye.
Edy Suandi Hamid menilai Hasto sangat terbuka terhadap masukan dan kritik dari masyarakat. “Bayangkan, sebagai walikota sangat sibuk. Namun ia membuka diri, open house, untuk Masyarakat Curhat setiap Rabu. Mudah-mudahan forum ini terus berlanjut,” kata Edy Suandi Hamid.
Hasto, kata Edy, yang memiliki pengalaman memimpin di Kulonprogo akan membuat perubahan bagi Kota Yogyakarta. “Pasti beliau akan meninggalkan legacy yang positif,” kata Edy Suandi Hamid.
Sementara Cahyo Trihastomo, Ketua Panitia Karangwaru Berbagi menyatakan kegiatan ini sudah berlangsung enam kali. “Setiap tahun, jumlah bingkisan terus bertambah. Bingkisan ini diberikan kepada mereka yang tidak mampu, dan mereka yang betul-betul berhak. Tidak saja kita bagikan di tempat ini, tetapi juga door to door di antar ke rumah-rumah. Sebab banyak di antara warga yang sudah susah berjalan,” kata Cahyo yang juga Penggerak Pemuda Karangwaru ini. (*)