Unimma Ajak Akademisi Dunia Desiminasikan Penelitian untuk Selesaikan Masalah Global

BIS
Seorang presenter sedang mempresentasikan hasil penelitiannya. (foto : istimewa)

MAGELANG, JOGPAPER.NET — Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) mengajak para peneliti, akademisi, praktisi untuk mendiseminasikan hasil riset dan inovasinya guna berkontribusi dalam penyelesaian masalah global. Ajakan tersebut tertuang dalam penyelenggaraan The 4th Borobudur International Symposium (BIS).

Menurut Ketua Panitia Simposium, Prof Muji Setyo, MT, riset dan inovasi merupakan proses panjang dan kumulatif yang mencakup pengambilan keputusan dalam penemuan ide hingga implementasi. “Melalui The 4th Borobudur International Symposium tahun 2022, kami berupaya untuk mengakomodasi para peneliti, akademisi, dan praktisi untuk mendiseminasikan hasil riset dan inovasinya guna berkontribusi dalam penyelesaian masalah global,” kata Muji saat menyampaikan sambutan pembukaan Simposium secara virtual, Rabu (21/12/2022).

Bacaan Lainnya

Simposium, kata Muji, mengangkat tema ‘The Innovation Chain: A Contribution to Society and Industry’ dengan dua pembahasan di bidang sains dan teknologi serta humaniora dan ilmu sosial. Ada 400 presenter dari 14 negara di antaranya Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Jepang, Jerman, Australia, Hungaria, Kazakhstan, Thailand, Scotland, Cina, Taiwan, Prancis dan Brazil.

Muji menambahkan ada lima keynote speakers dari lima negara. Mereka adalah Prof Nuran Acur dari University of Glasglow, Skotland; Assoc. Prof Yun Arifatul Fatimah, PhD dari Center for Sustainable Intelligent Circular Economy, Indonesia; Assistant. Prof Dr Sukanya Dej-adisai dari Prince of Songkla University, Thailand; Dr Wahyu Caesarendra dari Universiti Brunei Darussalam, Brunei Darussalam; dan Dr Matthias Wetzel dari Asia University, Taiwan.

Untuk penyelenggaraan simposium ini, Unimma menggandeng 17 perguruan tinggi sebagai co-host. Perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Trisakti, Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Universitas Muhammadiyah Luwuk, Politeknik Negeri Samarinda, Sekolah Tinggi Teknik Muhammadiyah Cileungsi, Universitas Singaperbangsa Karawang.

Kemudian, Universitas Muhammadiyah Pare-Pare, Institut Seni Indonesia Denpasar, Universitas Islam 45 Bekasi, Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Universitas Buana Perjuangan Karawang, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Al-Irsyad Cilacap, Universitas Muhammadiyah Malang, dan Universitas Muhammadiyah Gombong.

Rektor Unimma, Dr Lilik Andriyani, SE, MSi mengatakan Unimma memiliki komitmen untuk menyebarkan nilai-nilai Kemuhammadiyahan dan memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi. Karena itu, simposium internasional ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

“Selain itu, simposium ini diselenggarakan untuk turut menyemarakkan Muktamar Muhammadiyah yang berlangsung 18-20 November lalu dengan tema Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta,” kata Lilik Andriyani.

Rektor berharap The 4th Borobudur International Symposium 2022 ini dapat memberikan kontribusi untuk pengembangan pengetahuan. “Selain itu, bisa memberikan solusi pada masalah-masalah nyata di industri dan masyarakat,” harap Lilik.

Pada akhir acara, panitia memilih best presenter bidang Humaniora dan Ilmu Sosial, dan best presenter bidang Sains dan Teknologi. Terpilih sebagai best presenter bidang Humaniora dan Ilmu Sosial, Telkom University, Universitas Trisakti dan Institut Seni Indonesia Denpasar. Sedang best presenter dalam bidang Sains dan Teknologi, Universitas Singaperbangsa Karawang; Beijing University of Chemical Technology, Tiongkok; Institut Teknologi Bandung; Unimma dan Politeknik Negeri Samarinda. (*)