Sembilan Sekolah Sukseskan Percontohan Rempah Merah Nusantara

RMN
Siswi-siswi MAN 2 Kulonprogo menyuguhkan Tari Ratoe Jaroe (Aceh). (foto : istimewa)

KULONPROGO, JOGPAPER.NET — Sembilan sekolah SD, SMP, SMA, SMK dan MAN telah berpartisipasi menyukseskan pilot project Rempah Merah Nusantara, Sabtu (1/10/2022) di Kalurahan Kedundang, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kesembilan sekolah, SD Kedundang, SD Muhammadiyah Kedundang, SMPN 3 Wates, SMAN 1 Wates, SMAN 1 Pengasih, SMAN 1 Kokap, SMKN 1 Pengasih, SMK Ma’arif 2 Temon, dan MAN 2 Kulonprogo.

Mereka menampilkan 17 kesenian, berupa musabaqoh syahril Qur’an, dance, tari, vocal, sesorah, geguritan, puisi, akustik, band, angklung, dan Gardapala fashion show. Penampilan secara bergiliran mulai Sabtu pagi pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 22.30 WIB.

Bacaan Lainnya
Siswa-siswi SD Kedundang menampilkan Gardapala Fashion Show (foto : istimewa)

Abdul Rosyid ST, Lurah Kedundang mengungkapkan rasa gembira dan bangga karena mendapat kepercayaan dari Badan Koordinasi Paguyuban Kulonprogo (Bakor PKP) Jakarta sebagai lokasi percontohan Rempah Merah Nusantara. Walaupun kegiatan sempat diselingi dengan hujan, namun acara dapat terlaksana dengan baik.

“Walaupun kemarin sore sempat hujan sangat deras, tapi hujannya pas saat kegiatan istirahat, tepat menjelang Magrib. Dan subhanallah …, hujan berhenti total sesaat sebelum acara harus berlanjut pukul 19.30 WIB. Sehingga pertunjukan di malam hari, udara sangat sejuk bagaikan di dalam ruang ber AC!” kata Abdul Rosyid, usai mengikuti pencanangan ‘Ngunjuk Rempah bersama Pak Lurah‘ oleh Panewu Temon, Ahad (2/10/2022).

Percontohan Rempah Merah Nusantara di Kalurahan Kedundang berlangsung selama dua hari dengan dua tema besar, Sabtu-Ahad (1-2/10/2022). Hari pertama, mengangkat tema ‘Rempah Merah Nusantara Panggungnya Pelajar dan Mahasiswa untuk Asah Talenta.’ Hari kedua, mengangkat tema ‘Rempah Merah Nusantara Motor Penggeraknya Perekonomian Masyarakat Desa.‘ Hari kedua dimeriahkan dengan kegiatan senam masal, minum hangat dan nikmatnya rempah.

Band Pelajar SMAN 1 Wates. (foto : istimewa)

Panewu Temon, Drs Agus Hidayat, mengapresiasi percontohan Rempah Merah Nusantara di Kalurahan Kedundang. Ia berharap percontohan kegiatan Rempah Merah Nusantara tidak terhenti hanya sekali saja. Tetapi bisa berlanjut setiap bulan atau setiap periode sesuai dengan rencana.

Selaku Pemerintah Kapanewon Temon, Agus Hidayat, sangat mengapresiasi, sangat mendukung gagasan yang luar biasa ini. “Kami merasa optimis, dengan Rempah Merah Nusantara ini, pemerintah dan masyarakat Kapanewon Temon khususnya dan Kulonprogo pada umumnya, akan terinspirasi dan termotivasi untuk bergegas menyambut bertumbuhnya kawasan aerotropolis mulai dari seputaran Bandara Yogyakarta International Airport (YIA),” kata Agus Hidayat.

Sedang Agus Triantara, Sekretaris Umum Bakor PKP mengatakan ada hikmah terbesar dari kegiatan percontohan Rempah Merah Nusantara ini. Di antaranya, di tengah suasana kehidupan yang sarat dengan pragmatisme, individualisme, Bakor PKP berhasil membuktikan sesungguhnya nilai-nilai terdalam dari ideologi Pancasila masih tersimpan rapi di dalam hati sanubari masyarakat Indonesia.

“Hari ini kita buktikan, semua sekolah yang berpartisipasi di Rempah Merah Nusantara ini tanpa kami fasilitasi, termasuk konsumsi. Semangat gotong royong masyarakat kita masih kuat, dan hanya perlu dirawat!” tandas Agus Triantara.

Tim Fashion Show dari Pelajar SMKN 1 Pengasih. (foto : istimewa)

Menurut Agus, kegiatan ini baru soft opening. Ia merencanakan kegiatan percontohan Rempah Merah Nusantara di Kedundang ini dapat dilaksanakan setiap sebulan atau selapan (35 hari) sekali. Harapannya, bisa menginspirasi desa atau kalurahan yang lain di Kulonprogo.

“Kami hanya akan mengembangkan kegiatan ini dari desa/kelurahan yang pemerintahan dan masyarakatnya punya komitmen kuat. Karena kegiatan ini merupakan bentuk dari praktek pemberdayaan masyarakat. Kunci keberhasilan praktek pemberdayaan masyarakat itu berada di kemauan atau kehendak masyarakat!” tambah Agus.

Percontohan Rempah Merah Nusantara di Kalurahan Kedundang ini juga mendapat apresiasi dari Drs Sutedjo, mantan Bupati Kulonprogo. Sutedjo mendukung agar tempat penyelenggaraan Rempah Merah Nusantara ini berpindah-pindah sehingga bisa merata ke seluruh kalurahan di Kulonprogo.

“Kalau Kulonprogo sudah merata dan menjadi kegiatan rutin atau periodik, apa salahnya kalau dikembangkan ke daerah lain. Misalnya, Purworejo, Magelang, Bantul, Sleman…….!” kata Agus membacakan WA dari Sutedjo.

Percontohan Rempah Merah Nusantara di Kalurahan Kedundang mendapat respon positif dari masyarakat dan terutama para UMKM. Terdaftar empat TP PKK Kalurahan yang menurunkan Tim Bazarnya, dan satu sekolah ikut membuka stand, yakni SMK Maarif 2 Temon. Tidak kurang dari 70 pedagang cilok, makanan, minuman yang ikut memeriahkan kegiatan ini. “Air mineral ‘Airku’, minuman kemasan produk Perusda Kulonprogo juga menurunkan timnya untuk melayani pengunjung Rempah Merah Nusantara,” jelas Agus. (*)