Prodi Kedokteran UAA Konsentrasi pada Penyakit Diabetes Melitus (DM)

Penekanan Tombol Sirine sebagai tanda peresmian Prodi Kedokteran dan Pendidikan Profesi Dokter UAA Yogyakarta, Rabu (20/8/2025). (foto : heri purwata)
Penekanan Tombol Sirine sebagai tanda peresmian Prodi Kedokteran dan Pendidikan Profesi Dokter UAA Yogyakarta, Rabu (20/8/2025). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Universitas Alma Ata (UAA) Yogyakarta, Rabu (20/8/2025), meresmikan Program Studi (Prodi) Kedokteran Program Sarjana dan Pendidikan Profesi Dokter. Prodi Kedokteran UAA memiliki konsentrasi pada pengobatan penyakit Diabetes Melitus (DM). Peresmian dilaksanakan di Auditorium KH Hasyim Asy’ari, Lantai 9 Menara Al Musthofa UAA Yogyakarta.

Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Rektor UAA, Prof Dr H Hamam Hadi MS, ScD, SpGK yang didampingi Dewan Penyantun UAA, Prof Dr Mansyur Ramly SE, MSi. Didampingi Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Prof Setyabudi Indartono MM, PhD, GBPH Prabukusumo, serta para kyai.

Bacaan Lainnya

Izin penyelenggaraan Prodi Kedokteran UAA berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi Sain Teknologi (Mendiktisaintek) Nomor 598, Tahun 2025. Izin penyelenggaraan Prodi Kedokteran diterima pada tanggal 28 Juli 2025. Rabu 19/8/2025 sore, UAA telah merampungkan tes masuk tahap pertama.

“Pendaftar ada 114 orang dan diterima sebanyak 10 orang atau 20 persen saja. Selanjutnya, telah dibuka tahap II atau Gelombang Mandiri mulai Rabu 19/8/2025 hingga dua minggu ke depan. Gelombang Mandiri juga sudah banyak yang mendaftar,” kata Hamam Hadi.

Rektor menyerahkan penghargaan kepada tiga tokoh yang berjasa merintis berdirinya Fakultas Kedokteran UAA. (foto : heri purwata)
Rektor menyerahkan penghargaan kepada tiga tokoh yang berjasa merintis berdirinya Fakultas Kedokteran UAA. (foto : heri purwata)

Sementara Kepala LLDikti DIY, Setyabudi Indartono mengatakan kini ada tujuh perguruan tinggi swasta (PTS) di lingkungan LLDikti V DIY yang memiliki Fakultas Kedokteran. Ketujuh PTS tersebut adalah Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas ‘Aisiyah (Unisa) Yogyakarta, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), dan UAA.

Kepala LLDikti DIY mengapresiasi berdirinya Fakultas Kedokteran UAA. Menurutnya, ini merupakan kelanjutan dari perkembangan kedokteran di dunia Islam, pada abad 8 – 13 Maseh. Saat itu, scientist muslim mengembangkan ilmu kedokteran di antaranya, Ibnu Shina yang menulis buku pengobatan dan praktek-praktek klinis.

Selain itu, tambah Indartono, rumah sakit modern pertama kali di Mesir, dan juga di Bagdad Irak, serta Damaskus telah menekankan pada observasi dan eksperien serta dokumentasi yang menjadi dasar penting dalam perkembangan kedokteran modern hingga saat ini.

“UAA sebagai pewaris science dan teknologi. Ini bisa dilihat dari tagline The Globe Inspiring University. Harapannya bisa menjadi inspirasi di dunia kedokteran berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi Sain Teknologi Nomor 598/Tahun 2025, UAA memperoleh Izin Mendirikan Prodi Kedokteran Program Sarjana dan Pendidikan Profesi. Ini merupakan bukti dari dedikasi yang luar biasa mulai dari 2006. Mudah-mudahan ini menjadi salah satu sejarah yang kita torehkan bersama,” kata Indartono. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *