YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Program Studi Teknk Industri (PSTI), Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII) memperingati Milad 40. Pada usia ini, PSTI berupaya untuk memberi manfaat bagi kampus, alumni dan masyarakat (sosial dan industri).
Demikian diungkapkan Ir Muhammad Ridwan Andi Purnomo, ST, MSc, PhD, IPM, Ketua Jurusan Teknik Industri FTI UII kepada wartawan di Yogyakarta, Selasa (7/6/2022). Untuk menebar manfaat, PSTI menggelar rangkaian acara selama kurang lebih tiga bulan.
Manfaat bagi kampus, lanjut Ridwan, PSTI menggelar webinar nasional dengan tema ‘Building Supply Chain Resiliency Through Digital Transformation in the Circular Economy Era.’ Webinar ini mengundang keynote speech, Ir Dody Widodo MSi, Sekretaris Jendral Kementerian Perindustria; opening speech, Prof Dr Ir Hari Purnomo MT, Dekan FTI UII.
Sedang pembicara Ir R Budi Setiawan MM, CISCP, Supply Chain Indonesia APTRINDO; Dr Zaroni, CISCP, CFMP, CMILT, Finance & Humas Capital Director PT Maruco Indonesia; dan Ir Muhammad Ridwan Andi Purnomo ST, MSc, PhD, IPM. Moderator, Agham Satria Prastiwaji ST, Alumni TI angkatan 1996.
Sedang manfaat bagi alumni, PSTI menggundang mereka untuk memberikan motivasi kepada adik-adik angkatan agar memiliki wawasan setelah lulus nanti. Alumni TI tersebar di berbagai bidang di seluruh Indonesia, baik di bidang industri, instansi pemerintah, swasta, dan wiraswasta.
Manfaat bagi masyarakat bidang sosial, PSTI memberikan pendampingan terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Klaten, Jawa Tengah dan Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). UMKM di Desa Sapu Angin Klaten berusaha mengembangkan kopi varietas Yellow Bourbon yang memiliki nilai jual tinggi.
“PSTI membantu membuat desain produk, manajemen industri dan mendirikan koperasi bagi petani penanam kopi varietas Yellow Bourbon, dan penjualan secara online UMKM Sapu Angin yang menjadi Desa Wisata,” kata Ridwan.
Sedang di Kulonprogo, PSTI membantu mengembangkan industri pengolahan bambu bernama Jagad Bamboo Craft di Nanggulan, Kulonprogo. “Kita membantu pemasaran digital dengan membantu membuat konten yang baik, memilih waktu upload konten bagi konsumen lokal dan luar negeri di Instagram,” jelas Ridwan.
Selain instagram, PSTI juga membantu membuatkan website Jagad Bamboo Craft. Sehingga mereka mempunyai landing page untuk memasarkan produk-produk mereka. Juga membantu konten YouTube yang membahas tentang kerajinan bambu.
PSTI, tambah Ridwan, berdiri sejak tahun 1982. Sejak tahun 2003-2021, program Strata Satu (S1) meraih akreditasi dengan nilai A dari Badan Akreditasi Nasional. PSTI memiliki empat bidang konsentrasi yaitu Sistem Manufaktur, Operational Research, Manajemen Industri, serta Desain Sistem Kerja dan Ergonomi.
Pada tahun 2019 Prodi Studi Teknik Industri telah mendapatkan sertifikasi Asean University Network Quality Assurance (AUNQA). Kemudian tahun 2021, PSTI terakreditasi dari BAN PT dengan peringkat UNGGUL.
Untuk menyiapkan mahasiswa menghadapi persaingan kerja secara global, Prodi Teknik Industri menyelenggarakan kelas reguler dan International Program (IP) dengan menggunakan pengantar Bahasa Inggris dalam proses belajar mengajar. Kelas International Program (IP) juga memiliki kelas dosen asing, kelas mahasiswa asing baik jalur degree dan non degree serta program magang internasional.
Sementara Program Magister Teknik Industri UII menjadi salah satu program yang telah memperoleh akreditasi B dari BAN-PT. Program magister ini juga memiliki program double designation, yakni selain mendapatkan gelar Magister Teknik (MT), lulusan Magister Teknik Industri UII juga akan mendapatkan sertifikasi American Suply Chain Alalyst (ASCA) dan Certified International of Project Manager (CIPM).
Hal ini bertujuan untuk mengintegrasikan gelar akademik dan sertifikasi. Selain itu, lulusan Program Magister Teknik Industri UII juga akan mendapatkan sertifikasi keahlian yang diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). “Program Magister Teknik Industri UII terbagi menjadi empat konsentrasi, yakni Manajemen Industri, Teknik Industri, Ergonomi dan Keselamatan dan Kesehatan Industri, serta Logistic & Supply Chain Management,” jelasnya. (*)
1 Komentar
Komentar ditutup.