Mahasiswa UAA Wujudkan Dusun Polaman Siaga

Suparjo SPd, Kepala Dusun Polaman membacakan naskah deklarasi Polaman Beraksi di halaman SD Krapyak Dusun Polaman, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahad (4/6/2017). (foto : heri purwata)

BANTUL — Sembilan mahasiswa Program Studi Profesi Ners Universitas Alma Ata (UAA) Yogyakarta berhasil mendorong warga untuk mewujudkan Dusun Polaman menjadi Kawasan Dusun Siaga. Deklarasi Dusun Polaman Siaga dibacakan Kepala Dusun Polaman, Suparjo SPd di halaman SD Krapyak, Polaman, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahad (4/6/2017).

Sembilan mahasiswa yang terlibat dalam mewujudkan Dusun Polaman Siaga adalah Afait Efendi Bin, Fajri Rusli, Fatimah, Fian Mawar Yuniar, Nari Rati, Puguh Setiawan, Reni Dwi Aryawati, Sarini Rasyid, dan Sigit Eko Prasetyo. Mereka sedang melakukan praktek keperawatan terhadap masyarakat Dusun Polaman.

Deklarasi dihadiri Kepala Puskesmas Sedayu 2 drg Elmi Yudihapsari, perangkat Desa Argorejo, perwakilan Koramil Sedayu, perwakilan Polsek Sedayu. Selai itu, juga hadir programer Puskesmas Sedayu 2 yaitu programer kesehatan keliling,  programer gizi, P2, KIA, dan toga.

Isi deklarasi Dusun Polaman dengan semboyan Beraksi. Pertama, budidaya tanaman keluarga, toga dan perikanan serta budaya makan sayur dan buah. Kedua, enyahkan asap rokok, sampah, bab dan penyakit tidak menular (PTM). Ketiga, rangkul balita dan lansia ke Posyandu serta masyarakat ke Posbindu.

Keempat, aksi gerakan masyarakat muda (Masda) Polaman: pemuda pemantau jentik (Pematik), pemuda pemilah sampah (Pelampah), dokter kecil pemantau jentik (Dokmatik) dan orang dampingan pemantau jentik (Odamatik). Kelima, sehatkan masyarakat dengan cek kesehatan rutin dan kesehatan olah raga (Kesorga). Keenam, ibu hamil dan ibu menyusui aktif di Kelompok Pendukung Ibu.

“Tujuan Deklarasi Dusun Polaman Siaga ini bisa menciptakan lingkungan dan masyarakat sehat. Semua anggota masyarakat dilibatkan dalam menciptakan lingkungan yang sehat,” kata Suparjo.

Sedang Instruktur Klinik, Yoyok Prasetyo SKM mengatakan Dusun Polaman Siaga ini agak berbeda dengan dusun-dusun yang lain. Program-program yang dicanangkan menyesuaikan dengan program Puskesmas Sedayu 2 sehingga membutuhkan sejumlah kelompok kerja (Pokja). Di antaranya, Pokja Kesling (kesehatan keliling), Pokja Gizi, Pokja remaja, Pokja tanggap darurat dan bencana. “Terbentuknya Dusun Polaman Siaga ini kerjasama antara Puskesmas Sedayu 2, mahasiswa Prodi Ners UAA, remaja masjid, dusun dan desa,” kata Yoyok.

Sementara Puguh Setiawan, penanggung jawab praktek keperawatan mengatakan Dusun Polaman terdiri dari lima Rukun Tetangga (RT) memiliki banyak masalah, khususnya kesehatan baik individu atau kelompok. Sehingga Dusun Polaman membutuhkan intervensi secara komprehensif.

“Pada stase komunitas dan keluarga kami melakukan intervensi komprehensif yang bersifat individu maupun kelompok dalam bentuk pengabdian pada masyarakat Dusun Polaman. Tujuannya, dapat meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal secara mandiri,” kata Puguh.

1 Komentar

Komentar ditutup.