Lilin Pengusir Nyamuk Karya Mahasiswa UII Juara di Hongkong

Tiga mahasiswa UII berhasil meraih medali emas di Hongkong,

YOGYAKARTA — Tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) berhasil menciptakan lilin aroma terapi pengusir nyamuk secara alami. Ketiga mahasiswa adalah Rima Nur Rahmawati, Zara Desriana, dan M Alvin.

Inovasi ketiga mahasiswa diberi judul Pakem : A Blend of Papaya Seeds and Ocimum sanctum L as an Aromatherapy and Repellent Candles. Karya ini berhasil menyabet medali emas dan special award di Hongkong International Invention Innovation and Entrepreneurship Exhibition (HKIE) 2017.

Bacaan Lainnya

Rima mengaku sangat bangga terhadap prestasi yang diraih di The City University of Hongkong, Tiongkok, Kamis – Sabtu (19 -21/1/2017). “Saya merasa senang sekali ternyata kita bisa membawa nama baik UII khususnya, dan Indonesia pada umumnya. Prestasi ini bisa menepis image bahwa Indonesia sebagai negara yang tertinggal,” kata Rima di Yogyakarta, Kamis (26/1/2017).

Dijelaskan Rima, Lilin Pakem adalah singkatan dari biji pepaya dan daun kemangi. Jadi lilin ini dibuat dengan campuran biji pepaya dan daun kemangi. “Biji pepaya mengandung zat penghambat nyamuk dan sifatnya bisa merusak saluran pernafasan nyamuk. Sedang bau daun kemanginya untuk aroma terapi,” jelas Rima.

Lima mahasiswa UII berhasil mendapatkan medali perak dan special award di Hongkong, Sabtu (21/1/2017). (foto : istimewa)

Di ajang kompetisi yang digelar Creative Arts & Culture Institute (CACI) dan World Invention Intellectual Property Associations (WIIPA), UII menurunkan dua kelompok. Kelompok pertama, terdiri dari tiga orang mahasiswa FK UII dan dua orang mahasiswa Teknik Informatika, yakni Galuh Nafisa (FK), Amnaz Rezquila (FK), Ulung Fikri (FTI), dan Giri Nugraha (FTI). Sedang kelompok dua terdiri Rima Nur Rahmawati, Zara Desriana, dan M Alvin.

Kelompok pertama, jelas Rima, mempresentasikan karya inovasi berupa aplikasi android bernama ONE; Natural Disaster Response in A Whole Application. Inovasi ini merupakan terobosan untuk memecahkan masalah penanganan bencana di Indonesia.

Kelompok ini berhasil meraih satu medali perak dalam kategori teknologi dan satu special award. “Ke depan diharapkan aplikasi ini dapat memberikan sumbangsih kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) secara luas,” kata Rima.

Penulis : Heri Purwata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *