‘Bumi Palestina,’ Tema Pembacaan Puisi UIISorenyastra #3

Rektor UII, Prof Fathul Wahid saat membaca puisi di UIISorenyastra #3, Selasa (11/6/2024). (foto : heri purwata)
Rektor UII, Prof Fathul Wahid saat membaca puisi di UIISorenyastra #3, Selasa (11/6/2024). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menggelar Pembacaan Puisi UIISorenyastra #3, Selasa (11/6/2024). Pembacaan puisi yang digelar di Selasar Utara Gedung Mohammad Hatta Perpustakaan Pusat UII mengangkat tema ‘Bumi Palestina.’

Ada sebanyak 28 puisi yang terkumpul pada panitia karya mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan (Tendik). Namun hanya 18 puisi yang dibacakan dalam UIISorenyastra #3 dari pukul 15:30 hingga menjelang Magrib.

Bacaan Lainnya

Rektor UII, Prof Fathul Wahid, ST, MSc, PhD mengatakan Pembacaan Puisi UIISorenyastra #3 ini dimaksudkan untuk membingkai kembali empati terhadap rakyat Palestina. “Saat ini, warga Palestina berada di penjara terbesar di dunia,” tandas Fathul Wahid.

Lebih lanjut Fathul Wahid mengutip data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sejak serangan Israel pada 7 Oktober 2023, jumlah korban jiwa di Palestina sudah mencapai lebih dari 35.000 orang. Sedangkan lebih dari 79.000 lainnya mengalami luka-luka. Lebih dari 70.000 rumah rusak, dan sekitar 1,7 juta jiwa kehilangan tempat tinggal.

“Sampai hari ini, belum ada tanda-tanda serangan tersebut akan dihentikan, meskipun beragam lembaga dunia sudah berteriak untuk meminta penghentian,” kata Fathul Wahid.

Selain itu, tambah Fathul, ada cerita miris dari penjajahan yang dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina. Israel sudah sejak lama menjalankan politik apartheid berupa “tindakan tidak manusiawi yang dilakukan demi membangun dan melanggengkan dominasi oleh satu kelompok rasial terhadap kelompok rasial lainnya, dan secara sistematis bersifat menindas.”

“Mereka juga telah melakukan genosida secara bertahap berupa pembantaian besar-besaran secara sistematis terhadap satu atau sekelompok suku bangsa dengan maksud memusnahkannya dari muka bumi,” kata Fathul.

Berikut salah satu puisi yang dibacakan pada UIISorenyastra #3.

Ipan Pranasakti, Tendik FIAI UII. (foto : heri purwata)

Zionis Penghancur Dunia
Puisi: Ipan Pranashakti Pragolapati

Rasanya ingin kuketuk makam Adolf Hitler Nazi
Kugandeng tangan dinginnya, serasa hidup kembali
Rasanya ingin kuhidupkan mesin waktu
Kukirim Benjamin Netanyahu ngopi bersama Hitler
Sembari hidupkan TV live streaming ke neraka semenit saja

Kutanya pada Kuda, kenapa ketika di sini ada bom kecil meledak tak berkorban
Meledak juga cemoohan radikalisme, terorisme, seakan bela kebenaran
Tapi sudut batinnya melirik sinis ke penganut agama tertentu
Ujung tatapannya dilumuri kebencian kepada pemakai baju model tertentu
Tapi sekarang mendadak semua bisu tuli tak mampu melihat lautan darah
Tak mendengar jerit rintihan anak-anak Palestina, ada apa?

Kutanya pada Onta, apakah tau kalau adanya Hamas itu skenario Israel?
Hanya air matanya yang beranjak turun meleleh melalui guratan wajah memucat tuanya
Lirih menyeka duka, mengelus dada anak-anak di Gaza Rafah dengan tasbihnya
Berbisik, jemputlah surga ketika dunia tidak peduli padamu sama sekali
Manusia tak lagi manusia saat ini, ketika separuh hatinya jadi kantor cabang dari setan neraka

Kutanya pada Garuda, mendadak bergemuruh paruhnya, menggeser orbit bumi
Helai perhelai bulu sayapnya sontak menjadi tombak, dengan geram berteriak
Sumber dari segala sumber hukum adalah Pancasila
Sumber dari segala sumber tauladan manusia adalah Nabi Muhammad
Sumber dari segala sumber kerusakan di bumi ini adalah Israel. Lawan! (*)