UNIMMA Latih Koding dan Artificial Intelligence kepada 63 Guru

Pembukaan pelatihan Koding dan KKA di Fakultas Teknik (FT) UNIMMA, Rabu (10/9/2025) lalu. (foto : istimewa)
Pembukaan pelatihan Koding dan KKA di Fakultas Teknik (FT) UNIMMA, Rabu (10/9/2025) lalu. (foto : istimewa)

MAGELANG, JOGPAPER.NET — Lembaga Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Universitas Muhammadiyah Magelang (LPD UNIMMA) memberi pelatihan Koding dan Kecerdasan Artificial (KKA) kepada 63 guru di wilayah Kota dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Peserta berasal dari guru Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK).

Ketua LPD UNIMMA, Setiya Nugroho, ST, M Eng, menjelaskan pelatihan dilaksanakan selama lima hari yaitu Rabu – Senin (10-15/9/2025) secara hybrid. Pembukaan pelatihan dilaksanakan di Fakultas Teknik (FT) UNIMMA, Rabu (10/9/2025) lalu. Materi pelatihan meliputi orientasi materi, praktik lapangan, serta sesi refleksi dan presentasi praktik baik.

Bacaan Lainnya

“Pelatihan tersebut merupakan ikhtiar bersama untuk membekali para guru dengan keterampilan yang relevan di era digital. Kegiatan ini untuk menyiapkan guru agar lebih adaptif dalam menghadapi perkembangan teknologi sekaligus membekali menjadi generasi yang literal digital dan siap bersaing di era digital,” kata Setiya Nugroho.

Pelatihan ini menghadirkan dua narasumber yaitu Imam Baihaqi, SPd, MPd, Dinas Pendidikan Kota Magelang dan Maryanto, SPd, MSc, Kepala Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Wilayah VIII Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.

Sementara Rektor UNIMMA, Dr Lilik Andriyani, SE, M Si, mengatakan kesiapan guru dalam menyambut perubahan besar dalam sistem pendidikan nasional menuntut integrasi teknologi dalam proses belajar-mengajar. “Saat ini kita memasuki era pendidikan yang terus berubah dengan cepat. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Bapak Abdul Mu’ti, telah menetapkan arah baru melalui Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025, di mana koding dan kecerdasan buatan (AI) akan resmi menjadi mata pelajaran pilihan mulai tahun ajaran 2025/2026, dengan tingkat kompleksitas sesuai jenjang,” kata Lilik Andriyani.

Pelatihan ini, kata Lilik Andriyani, diharapkan para guru tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, namun mampu menjadi pendamping siswa yang adaptif. “Melalui pelatihan ini, saya berharap guru-guru di Magelang dapat menjadi pelopor pembelajaran koding dan AI di sekolah, sekaligus menginspirasi siswa untuk berinovasi dan berkreasi di era digital,” tandas Lilik Andriyani.

Lilik berpesan dalam dunia Koding dan Artificial Intelligence (AI) wajib menjaga kesalehan digital. “Kesalehan digital artinya menggunakan sopan santun dan bijak dalam mengakses konten yang positif,” harap Lilik Andriyani. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *