Seni Kriya Bambu Memiliki Prospek Cerah

Bambang Wijaya menunjukkan bambu pagar yang dikirim ke Australia. (foto : heri purwata)

SENI KRIYA BAMBU memiliki prospek yang cerah di masa depan. Bambu mulai dari akar, batang, hingga ranting-ranting paling atas dapat digunakan untuk membuat dekorasi rumah, pagar, furniture, kerajinan, peralatan rumah tangga dan lain-lain. Sedang pasaranya tidak hanya di dalam negeri, tetapi bisa mencapai ke seluruh dunia.

Bambang Wijaya, SE, Direktur Utama PT Dekor Asia Jayakarya mengemukakan hal tersebut kepada wartawan di showroom kerajinan bambu Kasongan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, beberapa waktu lalu. Seni kriya bambu ini merupakan produk yang dihasilkan untuk menyongsong kerjasama Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII), PT Dekor Asia Jayakarya, Bambooland Indonesia, dan PT BPR Danagung Bakti.

Bacaan Lainnya

Menurut BambangWijaya, bisnis bambu pada bentuk home decoration dan export bamboo merupakan prospek yang sangat cerah. “Bisnis di home decoration and export bamboo is the future. Karena masyarakat internasional senang dengan produk-produk yang sustainable, produk ramah lingkungan,” kata Bambang.

Lebih lanjut Bambang menjelaskan masyarakat internasional sekarang kritis. Jika ada kerajinan yang terbuat dari kayu, mereka ingin tahu jenis kayu, asal kayu dari mana. “Kayu kan banyak yang berasal dari illegal logging. Nah kalau kayu berasal dari illegal logging akan ditolak,” jelasnya.

Selama ini, kata Bambang, Dekor Asia membutuhkan berbagai macam bambu. Di antaranya, untuk pagar atau taman, pagar untuk memproteksi tanaman kecil-kecil (biasanya berasal dari pucuk-pucuk bambu), akar bambu yang sudah tidak dikehendaki untuk hiasan, gantungan baju, gantungan handuk. Selain itu, tangga di kamar mandi untuk tempat gantung handuk, pakaian; untuk atap, dekorasi.

Bambu yang digunakan untuk kerajinan eksport mendapat penangangan Dekor Asia agar awet hingga puluhan tahun. “Untuk pengawetan bisa direbus (VSD, vertical standing difusion/menggunakan borak-borik). Ini untuk menjaga agar bambu tidak dimakan bubuk,” kata Bambang.

Kebutuhan Dekor Asia berupa bambu apus yang digunakan untuk membuat pagar taman. “Bambu apus, untuk pagar dan pasar terbesar ke Australia sekitar 10 kontainer/bulan. Eropa dikirim ke Belanda, Inggris dan Jerman, dua kontener/bulan. Pengiriman ke Eropa juga berupa bambu furniture ke Belgia, Prancis (Gazebo),” katanya.

Kebutuhan bambu Dekor Asia dipasok dari berbagai wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat. Kebutuhan hampir 80 ribu batang bambu/bulan yang sudah dipotongi. Untuk mengurangi cost operation yang tinggi warga masyarakat pemilik bambu dilibatkan dan diupah.

“Target kerjasama dengan FTI UII, Bamooland, dan Danagung, warga sambil momong anak atau mereka yang kena PHK karena pandemi bisa bekerja di rumah. Bisa mensuplai bahan mentah, setengah jadi, atau bahkan barang jadi ke Dekor Asia. Kita bertanggung jawab untuk membeli dan memasarkannya,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *