UII Inisiasi Kerjasama Prodi Informatika di Perguruan Tinggi Islam

Fathul Wahid saat berbicara pada Forum Kerjasama Prodi Informatika di Kampus FTI UII Yogyakarta, Kamis (31/10/2019). (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Program Studi (Prodi) Informatika, Universitas Islam Indonesia (UII) menginisiasi kerjasama antar Prodi Informatika dan serumpun pada Perguruan Tinggi Islam. Kamis-Jumat (31/10-1/11/2019), UII menggelar Forum Kerjasama Jurusan Informatika dan Serumpun yang dihadiri 20 Perguruan Tinggi Islam untuk mewujudkan kerjasama tersebut.

“Ini merupakan inisiasi UII. Jadi UII itu mengundang kawan kawan prodi informatika dan serumpun, termasuk ilmu komputer dan lain-lain dari Perguruan Tinggi Islam Negeri maupun Swasta. Kita duduk bareng mendiskusikan potensi kerjasama ke depan,” kata Rektor UII, Fathul Wahid, ST, MSc, PhD kepada wartawan di Kampus FTI UII.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut Fathul mengatakan FGD ini diharapkan menjadi wadah untuk saling belajar, khususnya untuk memajukan pendidikan informatika. Dalam diskusi ini juga dibahas tentang perkembangan ke depan, merumuskan peran Prodi Informatika di masa mendatang. Di antaranya, bidang penelitian, pengajaran dan pengabdian kepada masyarakat.

Ada banyak aspek yang dibahas dalam Forum Kerjasama ini dan mengundang empat pembicara sebagai pemantik. Pertama, Fathul Wahid, Rektor UII yang juga Dosen Informatika FTI UII. Kedua, Ismail Fahmi PhD, dosen Magister Informatika UII dan Drone Emprit Akademik. Ketiga, Harry B Santoso PhD, Ketua Bidang Kompetensi, Dosen pada Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM), Lab Digital Library dan Distance Learning, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia. Keempat, Dr Subhan Afifi, Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia, Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, UII.

Perguruan Tinggi Islam, kata Fathul, berasal dari Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama (NU). Forum ini tidak membedakan organisasi yang melatarbelakangi perguruan tinggi Islam, tetapi tujuan utamanya untuk memajukan Prodi Informatika.

Selain itu, kata Fathul, forum ini tidak akan mengutak-atik kurikulum yang telah ada di perguruan tinggi peserta kerjasama. Hal ini dimaksudkan agar masing-masing perguruan tinggi Islam tetap memiliki keunikannya sendiri-sendiri.

Ketika ditanya apakah akan ada pertukaran mahasiswa dan dosen di antara Prodi Informatika pada perguruan tinggi yang menjadi anggota?

Fathul Wahid mengemukakan kerjasama belum sampai di situ. Sebab saat ini baru membentuk wadah untuk bertukar gagasan untuk memajukan pendidikan Prodi Informatika di Indonesia.