SICSS, Cara Baru Mengolah Big Data Bidang Ilmu Sosial

SICSS-Jogja 2022
IAhmad Raf’ie Pratama, Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Dosen Jurusan Informatika FTI UII dan Pengajar Utama SICSS-Jogja 2022. (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII) terpilih sebagai penyelenggara The Summer Institutes in Computational Social Science atau SICSS-Jogja 2022 pertama di Indonesia. SICSS-Jogja 2022, diikuti 24 peserta dari Indonesia dan Filipina yang dilaksanakan secara hybrid (dalam jaringan/Daring dan luar jaringan/Luring) Senin-Jumat (18-29/7/2022).

Dijelaskan Ir Ahmad Raf’ie Pratama, ST, MIT, PhD, Wakil Dekan Bidang Sumber Daya dan Dosen Jurusan Informatika FTI UII, SICSS merupakan cara menganalisa hasil penelitian ilmu sosial dengan komputasi. Sehingga peneliti bisa mendapatkan hasil dengan cepat. Sebab data yang dianalisa merupakan data yang sangat besar atau big data. Bila menggunakan pengolahan manual tentu membutuhkan waktu yang cukup lama.

Bacaan Lainnya

“Dengan komputasi data hasilnya bisa lebih cepat dan beayanya jauh lebih murah. Cepat dan Murah. Dua hal ini yang mendorong penggunaan komputasi penggolahan data ilmu sosial,” kata Ahmad Raf’ie Pratama yang didampingi Septia Rani, ST, MCs, dan Arrie Kurniawardhani, SKom, MCs Asisten Pengajar Utama SICSS-Jogja 2022 kepada wartawan di Yogyakarta, Jumat (22/7/2022).

Kehadiran SICSS, kata Ahmad Raf’ie, dipelopori Princeton University dan berbagai universitas terkemuka lainnya di Amerika Serikat seperti Duke University, Stanford  University, University of Pennsylvania, University of Chicago, Georgia Institute  of Technology, dan University of North Carolina, Chapel Hill berinisiatif menyelenggarakan The Summer Institutes in Computational Social Science atau SICSS, tahun 2017.

Selama dua pekan di SICSS, para peneliti termasuk mahasiswa pascasarjana, dibekali dengan berbagai keterampilan yang dibutuhkan untuk memaknai ‘big data’. “Sejak tahun 2017, SICSS telah berhasil menggalang dana lebih dari 1,5 juta USD untuk mensponsori pelaksanaan SICSS di 53 kota di berbagai belahan dunia dengan melibatkan lebih dari 1,200 peserta, serta telah menghasilkan lebih dari 120 kolaborasi penelitian interdisipliner di seluruh dunia,” kata Ahmad Raf’ie yang juga Pengajar Utama SICSS-Jogja 2022.

Penyelenggaraan SICSS-Jogja 2022 mendapat dukungan SICSS Pusat, Universitas Islam Indonesia (Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Informatika, dan Pusat Studi Sains Data) dan Qiscus, perusahaan omni channel customer engagement platform terkemuka di Indonesia.

Program pembelajaran Program pembelajaran yang disiapkan SICSS meliputi kuliah, hands-on,  studi kasus secara berkelompok, dan sharing proyek penelitian oleh peserta. Selain pembicara utama, SICSS juga menghadirkan pembicara tamu yang telah berpengalaman melakukan penelitian computational social science di berbagai setting, seperti akademisi, industri, dan pemerintahan. 

Dari kanan ke kiri : Arrie Kurniawardhani, Ahmad Raf’ie Pratama, dan Septia Rani. (foto : heri purwata)

Topik yang dibahas selama kegiatan SICSS meliputi pengenalan dan etika dalam computational social science, teknik-teknik pengumpulan data, analisis teks, eksperimen digital di lapangan, pembelajaran mesin, deep learning, dan studi kasus lainnya baik itu di bidang analisis spasial maupun pemrosesan bahasa alami. “Selama kegiatan berlangsung, ada banyak kesempatan bagi peserta SICSS untuk mendiskusikan ide dan penelitian  mereka dengan penyelenggara, peserta lain, dan pembicara tamu,” kata Ahmad Raf’ie.

Selain pelatihan SICSS-Jogja 2022, juga digelar Webinar Panel Bersama SICSS Asia Pasifik. Kegiatan yang dilaksanakan Rabu (20/7/2022) ini mengangkat tema ‘Making Sense of Societal Issues through Data and Computational Science.’ Kegiatan ini berlangsung secara Daring dan terbuka untuk publik, dengan pembicara Prof Skiena, Dr Firmansyah, Dr Pratama, dan Dr Fahmi. “Peserta lebih 400 orang dari 10 negara,” kata Arrie Kurniawardhani. (*)