Prodi Teknik Lingkungan UII Tebar Ikan di Embung Ladukan

Ikan
Dekan FTSP dan dosen-dosen Teknik Lingkungan menebar benih ikan di Embung Ladukan. (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Program Studi (Prodi) Teknik Lingkungan Program Sarjana, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia (FTSP UII) menebar 2.000 benih ikan nila dan tawes di Embung Ladukan komplek Kampus UII Terpadu, Kamis (13/10/2022). Penebaran benih ikan ini diharapkan bisa meregenerasi atau memperbaiki lingkungan.

Penebaran ikan dilakukan Dekan FTSP, Dr -Ing Ir Ilya Fadjar Maharika, MA, IAI; Ketua Prodi Teknik Lingkungan, Dr Eng Awaluddin Nurmiyanto, ST, MEng; dan dosen-dosen di FTSP UII. Penebaran benih ikan ini merupakan rangkaian dari Milad FTSP ke 58.

Bacaan Lainnya

Awaluddin Nurmiyanto mengatakan penebaran ini merupakan ucapan rasa syukur atas dua kabar gembira yang diperoleh Teknik Lingkungan UII. Kabar pertama, setelah 23 tahun berdiri, Teknik Lingkungan FTSP UII memiliki guru besar perdana, Prof Widodo Brontowiyono.

Kedua, tambah Awaluddin, Teknik Lingkungan telah membuka program studi Magister Teknik Lingkungan. Selama 23 Prodi Teknik Lingkungan menjadi program yang unggul di Indonesia dan pembukaan Magister akan dilaksanakan pada semester ganjil 2022/2023 dengan predikat Baik.

“Penebaran ikan ini merupakan simbol menebar kebaikan. Kaitannya dengan Teknik Lingkungan, ikan merupakan salah satu bio indikator. Apabila kualitas air di Embung Ladukan ini baik, maka ikannya akan bisa hidup dan berkembang biak. Sebaliknya, bila kualitas air jelek maka ikannya tidak bisa berkembang biak,” kata Awaluddin.

Dekan FTSP (kiri) menyaksikan penebaran benih ikan. (foto : heri purwata)

Sedang Dekan FTSP menegaskan ‘Menjaga Lingkungan Hidup’ tidak lagi cukup di masa kini. Sebab sebagian besar lingkungan hidup saat ini sudah rusak. Sehingga kalau hanya sekedar menjaga, maka bumi masih tetap rusak.

“Karena itu, kita mendorong lebih jauh. Kita harus aktif terlibat untuk memperbaiki bumi/lingkungan atau meregenerasi lingkungan, menjadikan lebih baik lagi, supaya anak cucu kita mendapatkan kondisi bumi lebih baik dari yang sekarang ini,” harap Ilya Maharika.

Ilya Maharika memberkan contoh aktivisme regenerasi lingkungan adalah berkontribusi untuk memperbaiki ekosistem. Salah satunya, penebaran benih ikan ini merupakan usaha untuk turut berkontribusi memperbaiki ekosistem air, dan sungai.

“Sungai bukan hanya berisi air, tetapi biota yang ada di sana. Kadang karena pemancingan, penyetruman, peracunan, atau polusi yang diakibatkan oleh aktivitas manusia, mereka terdesak. Mungkin sebagian sudah mati dan punah. Kita tidak tahu proses kepunahan,” katanya.

Karena itu, kewajiban sebagai manusia untuk berperan ekosistem air itu lebih baik dari kondisi saat ini. Langkah ini yang sedang dicoba, walaupun masih dalam bentuk sederhana. Tetapi Ilya yakin, FTSP yakin ke depan bisa berpikir dan mengembangkan kontribusi yang lebih berdampak.

“Diskusi untuk mengumpulkan sampah yang ada di Embung Ladukan barangkali bisa dikerjasamakan dengan teman-teman dari Teknik Elektro. Hal seperti ini menjadi peluang hadirnya pengetahuan baru, kemampuan baru untuk meregenerasi alam,” harapnya. (*)