Farmasi UII Gelar Workshop Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Dr Yandi Syukri, Ketua Jurusan Farmasi FMIPA UII saat memberikan penjelasan kepada wartawan di Yogyakarta, Selasa (2/10/2018). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII) menggelar workshop peningkatan kualitas pendidikan farmasi. Workshop menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri agar diperoleh cara pembelajaran yang lebih baik.

Demikian diungkapkan Ketua Jurusan Farnasi, Dr Yandi Syukri MSi, Apt yang didampingi Ketua Panitia Workshop Dr Arba Pramudita Ramadhani dan Suci Hanifah MSc, PhD, Sekretaris Workshop di Yogyakarta, Rabu (3/10/2018). Workshop dan konferensi internasional ini mengangkat tema “Accelerating pharmacy education and research, responding global development on pharmaceutical regulation and practice” berlangsung di Yogyakarta, Rabu-Kamis (3-4/10/2018).

Bacaan Lainnya

Ditambahkan Yandi Syukri, ada enam macam workshop yaitu Autentifikasi Halal (Authentication Halal with Real_time PCR), Lean Management in Hospital Based on SNARS, Nanofarmasi (Nanomedicine and Pharmaceutical Nanotechnology), Uji toksisitas dengan zebra fish (Toxicology with Zebra Fish), Instrumentasi tingkat lanjut (Advanced Instrumentation), dan Pendidikan Farmasi (Pharmacy education).

Saat ini perguruan tinggi farmasi di Indonesia banyak sekali, lebih dari 100 perguruan tinggi. Sedang kualitas pembelajarannya menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi se Indonesia. Karena itu, pada masing-masing perguruan tinggi memiliki keunikan tersendiri sehingga pembelajaran farmasi ini menjadi lebih baik.

“Apalagi perkembangan kesehatan itu cepat sekali. Sehingga tidak bisa lagi menggunakan metode pembelajaran yang sudah lama. Kita ingin mengawali dengan mengadakan workshop pendidikan farmasi,” kata Yandi Syukri.

Workshop dan konferensi internasional yang merupakan rangkaian dari Lustrum IV Farmasi UII ini memfokuskan pada metode berbasis pengalaman. Metode ini sangat penting bagi mahasiswa terutama pada praktek kerja profesi apoteker. Setelah selesai S1, mahasiswa memasuki PKPA (praktek kerja profesi apoteker). Mahasiswa diminta untuk mempraktekan ilmu yang sudah mereka dapatkan. Sehingga butuh proses pembelajaran yang baik berbasis pengalaman bisa diterapkan.

Pembicaranya Professor Christopher J. Turner dari Universitas Colorado Amerika Serikat. Prof Turner berkolaborasi dengan dua profesor dari University Wolverhampton Inggris, Patrick A Ball dan Hana Morissey.

“Workshop ini diharapkan bisa menggugah kesadaran perlu membuat sistem yang baik dalam proses pembelajaran farmasi. Kita bekerjasama dengan asosiasi perguruan tinggi farmasi seluruh Indonesia (APTFI),” tandas Yandi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *