PAPUA BARAT, JOGPAPER.NET — Empat dosen lintas Program Studi (Prodi) dan Fakultas Universitas Papua melakukan riset kolaborasi merancang Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk Rumah Sakit, beberapa waktu lalu. Sebab IPAL di Rumah Sakit Papua Barat belum sepenuhnya menerapkan standard IPAL yang sesuai dengan jumlah pengunjung dan tenaga kerjanya.
Keempat dosen Universitas Papua adalah Dr Jacson V Morin, S.Si., M.Sc, Dr. Darma Santi, S.Si., M.Sc (Prodi Kimia), Dr. Richard Lewerissa, S.Si., M.Sc (Prodi Fisika) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Nur Alzair, S,T., M.Sc, Prodi Teknik Geologi dari Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTPP). Mereka dibantu mahasiswa dalam melaksanakan penelitian untuk merancang IPAL Rumah Sakit agar tidak mencemari lingkungan sekitar.
Jacson V Morin yang juga Ketua Tim Riset menjelaskan sistem IPAL yang dirancang menggunakan model reaktor biofilter aerob yang merupakan jenis reaktor biologi. “Model reaktor biofilter aerob digunakan mengolah air limbah, mikroorganisme aerob (yang membutuhkan oksigen) tumbuh pada media tertentu dan membentuk lapisan biofilm. Air limbah dialirkan melalui media ini, dan polutan organik diuraikan oleh mikroorganisme dalam kondisi beroksigen,” kata Jacson V Morin.

Untuk merancang IPAL, kata Jacson, Tim Peneliti melakukan tahapan di antaranya, survei lokasi tempat pembuatan IPAL, jalur perpipaan (Plumbing) Rumah Sakit, jenis limbah yang dihasilkan, serta badan air (sungai) tempat pembuangan air limbah. Pembagian tugasnya, Tim Fisika yang dikoordinir Richard Lewerissa melakukan survei air tanah dengan menggunakan instrumen geolistrik. Kemudian Tim Geologi yang dikoordinir Nur Alzair membuat peta lokasi dengan menggunakan unit drone.
Menurut Jacson, kegiatan ini memiliki manfaat bagi mitra sebagai objek riset. Selain itu, juga bermanfaat bagi mahasiswa yang dilibatkan dalam kegiatan riset ini. “Mahasiswa diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata sebagai solusi permasalahan yang terjadi di rumah sakit melalui penerapan keilmuan mereka,” kata Jacson.

Darma Santi menambahkan metode pembelajaran yang dapat dikembangkan dari riset ini berupa Problem Based Learning dan Project Based Learning. Mereka belajar mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di masyarakat atau mitra sebagai objek aplikasi keilmuan serta menyusun desain pemecahan secara sistematis melalui pendekatan prakmatis dan interdisipliner. Selain itu, mahasiswa berperan aktif secara nyata dan terlibat sebagai bentuk tanggung jawab keilmuan dalam menjaga lingkungan.
“Berdasarkan proses pembelajaran tersebut, mahasiswa dapat mengembangkan pemikiran berdasarkan ilmu teknologi. Juga sebagai upaya menumbuhkan, mempercepat serta mempersiapkan kader-kader yang bertanggungjawab terhadap lingkungan,” kata Santi. (*)
Penulis: Dr. Jacson V. Morin, S.Si., M.Sc, Dr. Darma Santi, S.Si., M.Sc, Dr. Richard Lewerissa, S.Si., M.Sc, dan Nur Alzair, S,T., M.Sc.
Editor : Heri Purwata