MALANG, JOGPAPER.NET — Dr Ahmad Luthfi, S Kom, M Kom, Pakar Keamanan Siber dan Forensik Digital Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta memberikan Kuliah Umum di Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, dan Universitas Merdeka Malang, Jawa Timur, Senin-Selasa (26-27/5/2025). Ahmad Luthfi yang juga Dosen Jurusan Informatika Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII menyampaikan tentang pentingnya Perlindungan Data Pribadi dari Perspektif Keamanan Siber dan Forensik Digital.
Ahmad Luthfi menjelaskan saat ini kejahatan digital semakin kompleks, sehingga perlindungan data pribadi sudah merupakan suatu keharusan. Perlindungan data pribadi bukan hanya persoalan regulasi, tetapi juga bagian integral dari strategi keamanan siber nasional. “Banyak kasus kebocoran data yang disebabkan oleh lemahnya sistem pertahanan digital dan rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga informasi pribadi,” kata Ahmad Luthfi.
Ahmad Luthfi yang juga Manajer Akademik Keilmuan roadshow Program Studi Informatika, Program Magister FTI UII Yogyakarta menambahkan data pribadi ibarat aset tak berwujud yang nilainya sangat tinggi di era digital. Jika data tersebut jatuh ke tangan orang yang salah, dampaknya bisa merugikan individu maupun institusi.
Lebih lanjut, Ahmad Luthfi menyoroti pentingnya penerapan digital forensics dalam mengidentifikasi, melacak, dan membuktikan tindak pidana siber. Menurutnya, pendekatan forensik digital sangat krusial dalam membongkar jejak digital pelaku kejahatan serta memberikan landasan bukti yang kuat dalam proses hukum.
Menurut Ahmad Luthfi, implementasi Undang-Undang No. 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi, harus didukung dengan peningkatan kapasitas teknis dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. Karena itu, Ahmad Luthfi mendorong perguruan tinggi, institusi pemerintah, dan sektor swasta untuk memperkuat kolaborasi dalam membangun sistem keamanan data yang tangguh serta mengembangkan kurikulum forensik digital yang aplikatif.
“Perlindungan data bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Keamanan siber dan forensik digital adalah dua pilar utama untuk mewujudkannya secara menyeluruh,” kata Ahmad Luthfi.
Sementara Ahsan, S Kom, MT, Ketua Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas PGRI Kanjuruhan Malang mengatakan mahasiswa yang mengikuti kuliah semester 6 dan 8. Mereka sangat antusias dalam mengikuti kuliah hingga selesai karena paparannya sangat bagus dan banyak pertanyaan dari peserta.
“Kuliah Umum yang disampaikan Bapak Dr Ahmad Luthfi sangat bagus. Materi kuliahnya sangat update dan menarik di masa kini. Ditunggu kegiatan selanjutnya dari pemateri yang sama atau berbeda boleh Dosen lain dr UII. Kami berharap kolaborasi ini dapat terus berjalan dengan baik,” kata Ahsan. (*)